Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kisah Pasien Satu-satunya yang Terinfeksi Virus Corona di Rusia

Kompas.com - 04/03/2020, 22:11 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Pria ini berinisial DB (29), dia baru kembali dari liburan main ski di Italia Utara pada 23 Februari 2020.

Pada Kamis (27/02/2020) dia mulai merasakan sakit. DB pun akhirnya mengunjungi rumah sakit lokal yang kemudian mengirimnya ke rumah sakit khusus penyakit infeksi nomor 1 di Moskwa.

Dia kemudian ditempatkan di sebuah ruang dengan lima orang lainnya yang baru kembali dari negara-negara terjangkit virus corona: Italia, Iran dan Korea Selatan.

DB diperiksa dua kali, kedua-duanya negatif. Pada minggu siang, pemeriksaan ketiga menunjukkan hasil positif.

"Ketika kami berlima ada di ruang itu, kami menanyakan pada tim medis kenapa kami berada di ruang yang sama-salah satu dari kami bisa menginfeksi yang lainnya," ungkap DB, "Mereka tidak memberitahu kami."

Tapi sepertinya tim medis rumah sakit itu merasa melakukan kesalahan. Hal itu diketahui ketika DB berjumpa dokter yang memeriksanya minggu siang untuk memberikan hasil positif.

Dia meminta DB untuk tidak menyebutkan kepada staf pengawas perlindungan konsumen Federasi Rusia Rospotrebnadzor yang akan melakukan tes sendiri di kemudian harinya, bahwa Berov dikumpulkan satu ruang bersama empat orang lainnya.

Baca juga: Hentikan Penyebaran Virus Corona, Pemerintah Iran Bebaskan 54.000 Tahanan Sementara

DB kemudian menyadari kalau dokternya tidak tahu apakah dia terinfeksi sejak di Italia atau karena berada satu ruangan dengan empat orang lain.

Di Rusia sendiri, pada akhir Januari lalu, ada dua warga negara China yang terinfeksi virus corona. Namun mereka sudah dibebaskan pulang ketika dinyatakan sembuh.

Pada Februari, tiga warga negara Rusia terjangkit virus corona di atas Kapal Pesiar Diamond Princess di Jepang.

Sejauh ini, Rusia telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah virus corona.
Maskapai penerbangan di Rusia juga sudah menutup penerbangan juga perbatasan dengan China.
Selain itu, pemerintah Rusia juga telah menangguhkan beberapa penerbangan dari Korea Selatan dan Iran mengingat dua negara itu memiliki angka infeksi tertinggi setelah China.

Pemerintah Rusia juga telah melakukan penangkapan hewan jalanan (hewan liar) seperti kucing dan anjing liar untuk mengantisipasi penyebaran virus.

Tetapi, kasus DB yang sempat berada satu ruang dengan empat orang terduga lainnya merupakan bukti kurangnya sistem perawatan kesehatan di Rusia.

Mulai dari rumah sakit yang kurang memiliki prosedur karantina yang efektif sampai klinik yang tidak memiliki peralatan pengujian yang tepat.

Baca juga: Setelah Umumkan Perang, Korsel Catatkan Infeksi Baru Virus Corona Terendah dalam Sepekan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com