Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rudal Rusia Serang Kota Bersejarah di Ukraina, 18 Orang Tewas

KYIV, KOMPAS.com - Sedikitnya 18 orang tewas akibat serangan rudal Rusia di kota bersejarah Chernigiv di Ukraina pada Rabu (17/4/2024).

Diketahui, Rusia meluncurkan tiga rudal di Kota Ukraina utara hingga menimbulkan korban jiwa. Sedangkan korban terluka ada 77 orang.

Ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta lebih banyak bantuan dari sekutu Barat, DPR AS akhirnya mengumumkan pemungutan suara mengenai paket bantuan militer besar yang mencakup sekitar $61 miliar.

Yakni dukungan yang telah lama tertunda untuk Ukraina dan menjadi sebuah langkah yang disambut baik oleh Presiden AS Joe Biden.

Olga Samoilenko, warga Chernigiv, mengatakan kepada AFP bahwa dia dan anak-anaknya menemukan perlindungan di koridor gedung apartemen mereka setelah rudal pertama meledak.

"Tetangga kami sudah ada di sana. Kami mulai berteriak agar semua orang turun ke lantai. Mereka terjatuh. Ada dua ledakan lagi. Lalu kami lari ke tempat parkir," kata pria berusia 33 tahun itu.

Sementara itu, Walikota Oleksandr Lomako mengatakan belasan bangunan rusak dalam serangan itu. Pejabat lain mengatakan puluhan kendaraan serta fasilitas medis dan pendidikan juga rusak.

Seorang polisi wanita berusia 25 tahun yang sedang cuti sakit termasuk di antara mereka yang tewas setelah menderita luka parah akibat pecahan peluru.

Wartawan AFP di lokasi kejadian melihat sesosok jenazah ditarik dari reruntuhan dan sebuah bangunan hotel berlantai delapan hancur akibat serangan tersebut.

Sedangkan apartemen di dekatnya, salon kecantikan, dan toko bir termasuk di antara bangunan yang jendelanya pecah akibat serangan Rusia.

Di wilayah Chernigiv, yang berbatasan dengan Belarus di utara, sebagian diduduki pada awal invasi Rusia namun terhindar dari pertempuran selama sekitar dua tahun sejak pasukan Rusia mundur.

Zelensky menyalahkan Rusia atas serangan itu namun juga mengatakan negara Barat harus berbuat lebih banyak untuk membantu mempertahankan langit Ukraina.

"Hal ini tidak akan terjadi jika Ukraina menerima peralatan pertahanan udara yang memadai dan jika tekad dunia untuk melawan teror Rusia sudah cukup," katanya.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/18/133700970/rudal-rusia-serang-kota-bersejarah-di-ukraina-18-orang-tewas

Terkini Lainnya

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke