Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Penjarakan Perempuan yang Tulis "Tolak Perang" di Surat Suara

Tulisan perempuan asal Kota Saint Petersburg itu ditujukan untuk menentang perang Rusia di Ukraina.

Pilpres Rusia 2024 yang digelar selama tiga hari selesai pada akhir pekan lalu, dengan hasil Putin menang telak dan memenangi masa jabatan kelima di Kremlin, membuatnya dapat berkuasa sampai 2030.

Namun, pilpres Rusia kali ini diwarnai perusakan surat suara. Putin dalam pidato kemenangannya memperingatkan, pelakunya akan ditindak.

Pengadilan distrik Dzerzhinsky di Saint Petersburg mengatakan, pihaknya memerintahkan Alexandra Chiryatyeva dipenjara selama delapan hari dan denda 40.000 rubel (Rp 6,81 juta).

Dia dinyatakan bersalah atas tindakan hooliganisme dan mendiskreditkan angkatan bersenjata Rusia.

"Chiryatyeva mengambil surat suara dan dengan spidol merah menulis 'tolak perang' di belakangnya kemudian memasukkannya ke kotak suara," kata pengadilan, dikutip dari kantor berita AFP.

“Dengan cara ini, Chiryatyeva merusak properti negara dan mendiskreditkan angkatan bersenjata Rusia.”

  • Inggris Tolak Hasil Pilpres Rusia 2024
  • Italia Tak Satu Suara soal Hasil Pilpres Rusia 2024
  • Ini Negara yang Dukung dan Kecam Putin Menang Pilpres Rusia 2024

Pengadilan menambahkan, Chiryatyeva melakukannya pada hari terakhir pemungutan suara, ketika kelompok oposisi Rusia menyerukan protes terhadap gelaran pilpres.

Pilpres Rusia 2024 juga dikecam oleh negara-negara Barat dan pengamat pemilu independen Rusia sebagai salah satu pemilu paling korup dalam sejarah pasca-Soviet.

Adapun Rusia sudah sejak lama melakukan tindakan keras terhadap protes yang menentang perang di Ukraina.

https://www.kompas.com/global/read/2024/03/21/101042670/rusia-penjarakan-perempuan-yang-tulis-tolak-perang-di-surat-suara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke