Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kongres Rakyat Nasional China 2024 dan Implikasinya pada Indonesia

Kongres Rakyat Nasional (National People Congress/NPC) ke-14, badan legislatif nasional China, diadakan di Beijing, 5—11 Maret 2024.

Acara ini penting karena di sini laporan kerja pemerintah diumumkan, yang menetapkan arah, tujuan, dan strategi negara dalam menghadapi ketidakpastian global.

Upaya China mencapai stabilitas dan kemajuan selama pertemuan ini menunjukkan pendekatan matang dalam mengelola kompleksitas pemerintahan modern, sekaligus menunjukkan niat untuk mengatasi tantangan domestik dan internasional secara seimbang dan progresif.

China berkomitmen mempertahankan stabilitas ekonomi dengan menargetkan pertumbuhan PDB sekitar 5 persen pada 2024. Hal ini menunjukkan sikap optimis, tapi tetap berhati-hati dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Fokus pada "kebijakan makro yang intensif dan tepat sasaran" menunjukkan strategi ekonomi yang pragmatis dan responsif, dengan pendekatan yang disesuaikan untuk mengatasi tantangan-tantangan spesifik.

Tak hanya itu, kebijakan fiskal proaktif dan kebijakan moneter yang hati-hati menjadi inti rencana ekonomi Tiongkok.

Proyeksi rasio defisit terhadap PDB sebesar 3 persen, target inflasi sekitar 3 persen mencerminkan keseimbangan antara mendorong pertumbuhan dan mengendalikan risiko.

Fokus pada penciptaan lebih dari 12 juta lapangan kerja di perkotaan dan menjaga tingkat pengangguran di perkotaan di sekitar 5,5 persen menyoroti prioritas pemerintah pada stabilitas sosial dan lapangan kerja, penting untuk mempertahankan kepercayaan konsumen dan permintaan domestik.

Dalam NPC terbaru, China menggarisbawahi visi untuk mengembangkan sistem industri modern dan mempercepat pertumbuhan kekuatan produktif baru yang berkualitas.

China menekankan pada peningkatan rantai industri dan pasokan, pengembangan industri yang sedang berkembang, serta pertumbuhan ekonomi digital sebagai bagian dari strategi untuk pembangunan berkualitas tinggi.

Hal ini sejalan dengan tujuan modernisasi China yang lebih luas, yang bertujuan menyatukan kemajuan ekonomi dengan inovasi teknologi, kelestarian lingkungan, dan kemajuan sosial.

Komitmen terhadap pembangunan berkualitas tinggi juga terlihat dalam strategi investasi pemerintah. Alokasi sebesar 97,2 miliar dollar AS dalam anggaran pemerintah pusat untuk investasi menunjukkan upaya untuk meningkatkan infrastruktur dan sektor strategis yang dapat mendorong pertumbuhan jangka panjang.

Selain itu, peluncuran program setahun untuk merangsang konsumsi, khususnya di bidang digital, ramah lingkungan, dan kesehatan, diharapkan dapat menjadi motor penggerak untuk pembangunan berkelanjutan.

NPC juga menyoroti pentingnya hubungan China-AS yang stabil dan konstruktif, dengan mengutamakan saling menghormati, kerja sama, dan pengelolaan persaingan secara bertanggung jawab.

Selain itu, China juga menaruh perhatian pada pemilihan presiden AS. Tiongkok berharap pemerintahan AS berikutnya akan memprioritaskan hubungan konstruktif dan menekankan pentingnya pertukaran di berbagai bidang untuk meningkatkan saling pengertian.

Dalam anggaran militer 2024, Presiden Xi Jinping mengusulkan peningkatan belanja pertahanan sebesar 7,2 persen, menjadi 230,6 miliar dollar AS, yang menegaskan prioritas keamanan nasional di tengah lanskap internasional yang kompleks.

Anggaran ini telah meningkat dua kali lipat sejak Xi berkuasa. Hal ini mencerminkan komitmen Tiongkok terhadap kekuatan militer dan strategi defensif, dengan fokus pada pencegahan dan keamanan.

Meskipun anggaran militer China masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat (886 miliar dollar AS), peningkatan anggaran yang berkelanjutan selama 30 tahun menunjukkan komitmen China untuk mengembangkan kemampuan militernya.

Tujuannya adalah untuk mencapai modernisasi militer yang diinginkan oleh Xi Jinping pada 2035.

Anggaran ini mendapat perhatian khusus dari negara-negara tetangga dan Amerika Serikat, dengan diperkirakan sebagian besar dana akan digunakan untuk pembelian peralatan militer baru.

Perspektif Indonesia

Mengingat hubungan ekonomi dan geopolitik yang erat antara Indonesia dan Tiongkok, penting bagi Indonesia untuk memperhatikan hasil NPC China.

Sebagai mitra dagang utama dan sumber investasi signifikan, dengan investasi China di Indonesia mencapai 7,4 miliar dollar AS pada 2023, kebijakan ekonomi Tiongkok berdampak langsung pada perekonomian Indonesia.

Stabilitas dan pertumbuhan ekonomi China sangat penting untuk pasar ekspor Indonesia, arus investasi, dan pembangunan ekonomi secara umum.

Indonesia berpotensi mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi China. Peningkatan permintaan untuk ekspor Indonesia, seperti batu bara, minyak kelapa sawit, dan mineral, dapat terjadi karena kebutuhan industri dan energi China akan komoditas ini.

Namun, hubungan ini juga menghadapi tantangan. Fokus China pada pembangunan berkualitas tinggi dan inovasi teknologi dapat mengurangi permintaan bahan baku dari Indonesia.

Untuk tetap kompetitif, Indonesia perlu meningkatkan iklim investasi, memperbaiki regulasi, dan memperkuat infrastruktur untuk tetap menarik bagi investasi asing.

Peningkatan kehadiran China di Asia-Pasifik sangat memengaruhi kebijakan luar negeri dan strategi keamanan regional Indonesia. Penting bagi Indonesia untuk memahami niat strategis Tiongkok agar dapat efektif dalam menavigasi kompleksitas geopolitik regional.

Keterlibatan Indonesia dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI) China membuat pemantauan prioritas ekonomi China menjadi penting. Ini dapat berdampak pada arah proyek-proyek BRI di Indonesia dan pembangunan nasional.

Selain itu, fokus China pada pembangunan berkualitas tinggi, termasuk kelestarian lingkungan, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia.

Ini membuka peluang untuk kolaborasi di bidang energi terbarukan, teknologi hijau, dan pertanian berkelanjutan.

Seiring dengan perjalanan China menuju modernisasi dan kepemimpinan global, Indonesia berada di titik penting.

Indonesia harus memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan dengan diversifikasi ekspor, peningkatan teknologi, dan menciptakan lingkungan investasi yang baik.

Strategi diplomatik yang seimbang dan kontribusi aktif terhadap stabilitas regional sangat diperlukan di tengah strategi ekonomi dan politik China yang dinamis.

Menyambut 2024, pemahaman dan respons terhadap langkah China sangat penting bagi kelangsungan dan kemakmuran Indonesia dalam dinamika global yang baru.

Dengan pendekatan yang proaktif, inovatif, dan strategis, Indonesia dapat menavigasi perubahan ini, memperkuat posisinya secara global, dan menjadi negara yang lebih kuat dan tangguh.

https://www.kompas.com/global/read/2024/03/21/090240770/kongres-rakyat-nasional-china-2024-dan-implikasinya-pada-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke