Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ibunda Pemimpin Oposisi Rusia Diberitahu Penyebab Kematian Putranya

Dia juga diberitahu bahwa jenazahnya tidak akan diserahkan kepada keluarga sampai penyelidikan selesai, kata timnya.

Navalny, mantan pengacara berusia 47 tahun, jatuh pingsan dan meninggal pada Jumat (16/2/2024) setelah berjalan-jalan di koloni hukuman "Serigala Kutub" di Kharp.

Lokasinya terletak sekitar 1.900 km (1.200 mil) timur laut Moskwa, tempat dia menjalani hukuman tiga dekade hukuman.

Para pemimpin Barat yang dipimpin oleh Presiden AS Joe Biden memuji keberanian Navalny dan, tanpa mengutip bukti, menuduh Presiden Vladimir Putin bertanggung jawab atas kematian tersebut.

Inggris mengatakan akan ada konsekuensi bagi Rusia.

Kremlin mengatakan reaksi Barat tidak dapat diterima dan benar-benar fanatik.

Putin belum mengomentari kematian Navalny.

Ibu Navalny yang berusia 69 tahun, Lyudmila, menantang suhu Arktik yang minus 30 derajat Celsius (minus 22 derajat Fahrenheit) pada Sabtu (17/2/2024) untuk mengunjungi koloni hukuman tempat putranya tewas.

Dia diberi pemberitahuan kematian resmi yang menyatakan waktu kematiannya pada 16:17 waktu setempat (0917 GMT) pada 16 Februari, kata juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, kepada Reuters.

“Ketika pengacara dan ibu Alexei tiba di koloni itu pagi ini, mereka diberitahu bahwa penyebab kematian Navalny adalah sindrom kematian mendadak,” kata Ivan Zhdanov, direktur Yayasan Anti-Korupsi Navalny, di platform media sosial X.

"Sindrom kematian mendadak" adalah istilah yang tidak jelas untuk berbagai sindrom jantung yang menyebabkan serangan jantung mendadak dan kematian.

Juga tidak jelas di mana jenazah Navalny berada, kata timnya. Ibunya diberitahu bahwa jenazahnya telah dibawa ke Salekhard, kota dekat kompleks penjara tetapi ketika dia tiba di kamar mayat, kamar itu sudah ditutup.

Saat dihubungi oleh pengacara Navalny, kamar mayat mengatakan tidak ada jenazah Navalny, kata Yarmysh.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/18/092151670/ibunda-pemimpin-oposisi-rusia-diberitahu-penyebab-kematian-putranya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke