Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penawaran Gencatan Senjata di Gaza Akan Dikirim ke Hamas

DOHA, KOMPAS.com - Sebuah proposal atau penawaran untuk gencatan senjata di Gaza Palestina serta pembebasan sandera bakal disampaikan ke Hamas.

Demikian dikatakan mediator Qatar pada Senin (29/1/2024) saat perang masih berkecamuk di Jalur Gaza Palestina.

Dikutip dari AFP pada Selasa (30/1/2024), pengeboman Israel di Jalur Gaza menewaskan sebanyak 215 orang dalam waktu 24 jam.

Jumlah korban tewas itu termasuk 20 anggota satu keluarga, kata kementerian kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas.

Dalam upaya terbaru untuk menengahi gencatan senjata baru, Kepala CIA William Burns bertemu dengan pejabat tinggi Israel, Mesir, dan Qatar di Paris pada Minggu (28/1/2024).

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, yang menghadiri pembicaraan tersebut, mengatakan ada kemajuan baik yang telah dicapai.

Para pihak juga berharap untuk menyampaikan penawaran ini kepada Hamas dan membawa mereka ke tempat di mana mereka terlibat konflik.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengungkapkan harapannya terhadap kesepakatan tersebut.

"Pekerjaan yang sangat penting dan produktif telah dilakukan, dan ada harapan nyata ke depan," kata Blinken kepada wartawan setelah pembicaraan di Paris sebagaimana diberitakan Reuters.

Proposal untuk kemungkinan kesepakatan kedua yang dikembangkan di Paris adalah penawaran yang kuat dan menarik.

"Hamas harus mengambil keputusannya sendiri," kata Blinken, yang menolak mengungkapkan rincian penawaran tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/30/093500670/penawaran-gencatan-senjata-di-gaza-akan-dikirim-ke-hamas

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke