Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Tahun Perang, Pasukan Ukraina Kini di Ambang Kelelahan

KYIV, KOMPAS.com - Perang melawan Rusia yang berlangsung hampir dua tahun membuat pasukan Ukraina di ambang kelelahan.

Apalagi saat ini suhu di luar mencapai -8 derajat celsius disertai turunnya salju. Selain itu, pasukan Ukraina juga harus melawan rasa dingin.

Dikutip dari AFP pada Sabtu (27/1/2024), ada cerita dari salah satu pasukan Ukraina yang berada di garis depan pertahanan Ukraina.

Setelah menghabiskan satu malam bertugas jaga, seorang tentara Ukraina di dekat front timur laut negara itu terjatuh di tempat tidur di dalam ruang istirahatnya.

Hal itu menandakan dia sangat kelelahan. Apalagi harus bertugas atau berjaga-jaga saat musim dingin ini.

"Ini sulit, tapi kami bertahan," kata Vadim, seorang anggota brigade berusia 31 tahun, seraya mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan lain.

Perang parit yang tak henti-hentinya selama hampir dua tahun telah mendorong pasukan Ukraina ke ambang kelelahan.

Tentaranya sedang berjuang untuk menemukan orang-orang di garis depan, berbeda dengan banyaknya sukarelawan patriotik pada awal perang.

Ukraina merahasiakan kerugiannya, namun perkiraan terbaru AS yang diterbitkan pada bulan Agustus oleh New York Times menyebutkan jumlah korban tewas hampir 70.000 dan jumlah korban luka mencapai 120.000.

Kota Kupiansk dan wilayah sekitar Kharkiv dibebaskan dari pendudukan Rusia pada September 2022, menyusul serangan kilat dari Ukraina.

Namun sejak musim panas, pasukan Rusia kembali melakukan serangan di Kharkiv tanpa membuat kemajuan besar.

"Mereka terus-menerus melakukan serangan dan bergerak maju," kata Vadim.

Di tahun pertama mereka masih semangat berjuang tanpa takut apa pun, tetapi kini mereka merasa lelah.

"Tetapi sekarang, kami lelah. Karena dua tahun berlalu, kami belum melihat titik terang," tutur dia.

Bagi tentara yang telah berjuang untuk mengisi barisannya, apalagi memulihkan pasukan garis depan yang telah lama mengabdi, ini merupakan pukulan yang menyakitkan.

"Tentu saja kami menginginkan demobilisasi, karena itu sulit. Saya sudah enam bulan tidak bertemu keluarga saya," ungkap Vadim.

"Ini bukan masalah mereka memberi kita waktu 10 hari. Itu tidak akan ada gunanya. Istirahat macam apa itu?". Kalau mereka memberi kami libur minimal enam bulan, itu lebih baik," tegas dia.

"Para tentara sudah lelah. Secara mental, fisik, mereka tidak tahan lagi," ujarnya.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/27/151608970/2-tahun-perang-pasukan-ukraina-kini-di-ambang-kelelahan

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke