Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kelaparan Meluas di Gaza, Hamas Disebut Tolak Tawaran Jeda Perang Seminggu

Israel sendiri terus membombardir Gaza, dengan serangan terbaru yang menghantam dekat rumah sakit di Rafah dan di kamp pengungsi Jabalia utara.

Meningkatnya kekhawatiran juga terjadi karena tentara Israel menekan lebih jauh ke Khan Younis.

Dilansir dari Al Jazeera, perintah militer Israel untuk mengevakuasi wilayah yang meliputi sekitar 20 persen wilayah tengah dan selatan Khan Younis telah memicu ketakutan di kalangan warga sipil di selatan akan perluasan lebih lanjut operasi militer Israel.

“Sejumlah besar orang akan terkena dampak perintah ini dan akhirnya menjadi pengungsi,” kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Khan Younis.

“Bagian tengah atau Khan Younis adalah jantung kota dengan fasilitas umum utama, termasuk bagian dari pusat operasi Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit Nasser, rumah sakit lapangan Yordania dan sebagian besar bangunan tempat tinggalnya,” tambahnya.

Sementara itu, sebuah laporan oleh Wall Street Journal yang mengutip para pejabat Mesir mengatakan Hamas telah menolak tawaran Israel untuk menghentikan pertempuran selama satu minggu dengan imbalan puluhan tawanan.

Hamas tidak akan membahas pembebasan apa pun sampai gencatan senjata pertama kali dilakukan.

Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, mengatakan kepada pejabat intelijen di Kairo selama kunjungannya bahwa dia berada di ibu kota Mesir untuk mendapatkan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan tambahan untuk Gaza, menurut para pejabat.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, pejabat Hamas Ghazi Hamad mengatakan bahwa prioritas kelompok itu adalah menghentikan perang.

“Visi kami sangat jelas: Kami ingin menghentikan agresi,” katanya. “Apa yang terjadi di lapangan adalah bencana besar,” tambah Hamad, merujuk pada penghancuran massal dan pembunuhan massal yang disebabkan serangan Israel di Gaza.

Anggota biro politik Hamas mengatakan beberapa orang menginginkan jeda singkat dalam pertempuran selama beberapa hari atau minggu, namun menambahkan bahwa kelompok tersebut tidak akan menyetujui hal tersebut.

“Israel akan mengambil alih peran para sandera dan setelah itu mereka akan memulai babak baru pembunuhan massal dan pembantaian terhadap rakyat kami,” katanya. “Kami tidak akan memainkan permainan ini.”

https://www.kompas.com/global/read/2023/12/21/151133070/kelaparan-meluas-di-gaza-hamas-disebut-tolak-tawaran-jeda-perang-seminggu

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke