Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Klaim 315.000 Tentara Rusia Tewas atau Terluka di Ukraina

Angka tersebut hampir 90 persen dari jumlah pasukan Rusia sebelum perang berkecamuk.

Militer Rusia juga disebut kehilangan sekitar 2.200 dari 3.500 tank yang dimilikinya sebelum perang, lanjut sumber tersebut berdasarkan data intelijen AS yang dibagikan ke Kongres.

Data ini dikeluarkan ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berada di Washington untuk berusaha meyakinkan Kongres yang semakin ragu perang melawan Rusia dapat dimenangi dengan pendanaan berkelanjutan dari AS.

Zelensky pada Selasa bertemu para pemimpin Kongres kemudian berbicara dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.

Sebelumnya, data pada Juli 2022 yang diungkapkan Direktur CIA Bill Burns memperkirakan sekitar 15.000 tentara Rusia tewas dan mungkin yang terluka tiga kali lipat.

Baik Rusia dan Ukraina enggan menyebutkan secara pasti jumlah tentara mereka yang tewas.

  • AS Kehabisan Uang untuk Danai Perang Ukraina Lawan Rusia
  • Penyebab AS Kehabisan Uang untuk Bantu Ukraina Perang Lawan Rusia

Dikutip dari kantor berita AFP, data intel AS yang menyebut 315.000 tentara Rusia tewas atau terluka berarti 87 persen dari total personel negara itu sebelum perang yang berjumlah 360.000 orang.

The Wall Street Journal yang juga mengutip data intel AS melaporkan, konflik di Ukraina secara tajam menghambat upaya Rusia selama 15 tahun untuk memodernisasi pasukan daratnya.

Untuk menutupi lubang besar tersebut, Rusia melakukan tindakan-tindakan seperti merekrut tahanan yang dibebaskan dan mengirimnya ke garis depan.

Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson setelah pertemuan dengan Zelensky menegaskan, partainya tidak akan menyetujui permintaan Biden sebesar 60 miliar dollar AS (Rp 936 triliun) dana segar untuk Kyiv kecuali Partai Demokrat memenuhi tuntutan mereka mengenai imigrasi di perbatasan AS-Meksiko.

https://www.kompas.com/global/read/2023/12/13/104900070/as-klaim-315.000-tentara-rusia-tewas-atau-terluka-di-ukraina

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke