Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Polisi London Tangkap Lebih dari 120 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina

Bentrokan sempat terjadi antara polisi dan kelompok pro-Palestina.

Kelompok itu melalukan protes pada Hari Gencatan Senjata, hari peringatan berakhirnya Perang Dunia Pertama.

Dilansir dari Reuters, Perdana Menteri Rishi Sunak mengutuk kekerasan yang terlihat di tugu peringatan perang Cenotaph. Dia juga menanggapi simpatisan Hamas yang bergabung dengan aksi yang lebih besar.

Sunak menyebut mereka menyanyikan yel-yel anti-semit dan mengacungkan tanda dan pakaian pro-Hamas pada protes hari ini.

Ketegangan telah memuncak sebelum pawai Sabtu (11/11/2023), saat pawai terbesar dalam serangkaian aksi untuk menunjukkan dukungan bagi Palestina dan menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza dimulai.

Menteri Dalam Negeri Suella Braverman menyebutnya sebagai pawai kebencian yang dipimpin gerombolan.

Kepolisian Metropolitan London telah menolak permintaan kementerian untuk memblokir acara tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki indikasi bahwa akan ada kekerasan serius.

Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam bahwa mereka telah menangkap 126 orang sejauh ini.

Sebagian besar dari mereka adalah pengunjuk rasa yang merupakan bagian dari kelompok yang menurut polisi, termasuk para perusuh sepak bola.

"Kekerasan ekstrem dari para pengunjuk rasa sayap kanan terhadap polisi hari ini sangat luar biasa dan sangat memprihatinkan," kata Asisten Komisioner Matt Twist, seraya menambahkan bahwa sebuah pisau dan alat pemukul ditemukan selama penggeledahan.

Perdebatan sengit tentang protes dan kepolisian menjelang pawai telah meningkatkan ketegangan di masyarakat.

https://www.kompas.com/global/read/2023/11/12/100000370/polisi-london-tangkap-lebih-dari-120-pengunjuk-rasa-pro-palestina

Terkini Lainnya

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke