Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Presiden Perancis Minta Israel Setop Bunuh Bayi dan Perempuan di Gaza

Dalam wawancara eksklusif dengan BBC di Istana Elysee, Paris, Macron menyebut tindakan itu tidak bisa dibenarkan dan gencatan senjata akan menguntungkan Israel.

"Secara de facto--saat ini, warga sipil dibom--secara de facto. Bayi-bayi ini, para wanita ini, orang-orang tua ini dibom dan dibunuh. Jadi tidak ada alasan untuk itu dan tidak ada legitimasi. Jadi kami mendesak Israel untuk berhenti."

Macron pun mengakui hak Israel untuk membela diri, tetapi mendesak menghentikan pemboman di Gaza.

Namun, dia juga menekankan bahwa Perancis dengan jelas mengecam tindakan Hamas dan berhadap negara-negara lain termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris ikut menyerukan gencatan senjata.

Menurut Israel, pihaknya menyerang sasaran militer sesuai hukum internasional dan sudah berupaya mengurangi korban sipil, seperti mengeluarkan peringatan sebelum menyerang dan memerintahkan evakuasi.

  • Saat Korban Tewas di Gaza Capai 10.812 Orang, Netanyahu: Israel Berusaha Beri Masa Depan Lebih Baik
  • Israel Disebut Setuju Jeda Militer 4 Jam Per Hari di Gaza Utara
  • Sekjen PBB: Kematian Massal di Gaza Tunjukkan Israel Jelas-jelas Salah

Akan tetapi, Macron mengatakan, dia tidak berwenang menilai apakah hukum internasional telah dilanggar.

"Tidak ada solusi lain selain jeda kemanusiaan, menuju perdamaian, gencatan senjata, yang akan memungkinkan (kita) melindungi... semua warga sipil," ucap Macron sehari setelah konferensi pers di Paris tentang perang Gaza.

https://www.kompas.com/global/read/2023/11/11/103829270/presiden-perancis-minta-israel-setop-bunuh-bayi-dan-perempuan-di-gaza

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke