Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria Bersenjata Sandera Sejumlah Orang di Kantor Pos Jepang

"Sekitar pukul 14.15 hari ini, seseorang menyandera dan bersembunyi di kantor pos daerah Chuo 5-chome di Kota Warabi... Pelaku membawa sesuatu yang tampak seperti senjata," kata otoritas kota di situs web mereka.

“Warga di dekat lokasi kejadian didesak mengikuti instruksi polisi dan mengungsi sesuai instruksi polisi,” lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Tayangan di televisi menunjukkan pria itu di dalam kantor pos dengan topi baseball dan kemeja putih di balik jas gelap. Benda seperti pistol diikatkan ke tali di lehernya.

Harian Yomiuri melaporkan, sekitar sepuluh anggota staf kantor pos mungkin berada di kantor tersebut.

Yomiuri juga melaporkan spekulasi pria tersebut membawa minyak tanah, tetapi tidak menyebutkan sumbernya.

Menurut stasiun tv TBS, polisi mendesak 300 warga di daerah sekitar untuk mengungsi.

Sejumlah mobil polisi kini mengelilingi kantor pos tersebut.

Insiden ini terjadi ketika polisi menyelidiki penembakan di kota dekatnya, Toda, di pinggiran Tokyo pada hari sebelumnya. Sebanyak dua orang mengalami luka ringan dalam kejadian itu.

Namun, tidak diketahui apakah kedua insiden tersebut saling berkaitan.

  • Kelebihan Beban, Pesawat Jepang Gagal Terbang karena Angkut 27 Atlet Sumo
  • Rusia Setop Impor Makanan Laut dari Jepang Buntut Limbah PLTN Fukushima
  • Tak Diduga, Awan di Sekitar Gunung Fuji Jepang Mengandung Mikroplastik

Tindak kekerasan jarang terjadi di Jepang, sebagian karena peraturan ketat mengenai kepemilikan senjata.

Jepang adalah salah satu negara dengan tingkat pembunuhan terendah di dunia.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir tingkat kejahatan termasuk serangan bersenjata menjadi berita besar di Jepang, terutama pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada Juli 2022.

https://www.kompas.com/global/read/2023/10/31/164300370/pria-bersenjata-sandera-sejumlah-orang-di-kantor-pos-jepang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke