Kelompok Hamas di Palestina melancarkan serangan mendadak besar-besaran terhadap Israel hari itu, dengan menembakkan ribuan roket dari Gaza dan mengerahkan prajuritnya.
“Terkait kejutan ini, kami tidak cukup siap menghadapinya, kami bahkan bisa katakan hampir tidak siap,” kata Dubes Morav dalam wawancara dengan radio Perancis Europe 1.
Ketika ditanya tentang kemungkinan kegagalan badan intelijen Israel, Morav menjawab, "Tentu saja, ya... karena biasanya kami seharusnya sudah siap".
“Pelajaran harus diambil,” tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Israel diserang Hamas pada Sabtu (7/10/2023) pagi dari Jalur Gaza--melalui udara, darat dan laut--kemudian membalasnya dengan serangan udara di daerah kantong yang diblokade tersebut.
Ini adalah konflik Israel-Palestina dengan korban terbanyak sejak Mei 2021.
Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu (8/10/2023) mengumumkan, jumlah korban tewas 313 orang dan 1.990 korban luka-luka.
Hamas menguasai Gaza sejak 2007, menyebabkan blokade Israel yang melumpuhkan wilayah miskin berpenduduk 2,3 juta orang itu.
https://www.kompas.com/global/read/2023/10/08/183300070/israel-tak-cukup-siap-diserang-hamas-intelijen-disalahkan