Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siasat Rusia Blokade Ekspor Gandum Ukraina dan Dampaknya bagi Dunia

Kami melihat infrastruktur gandum apa saja yang ditargetkan Rusia dan apa dampak dari eskalasi terbaru ini terhadap perdagangan global.

Apa dampaknya?

Sejak Agustus 2022, hampir 33 juta ton gandum dan bahan pangan lainnya telah diekspor melalui kesepakatan gandum Laut Hitam.

Namun, karena Pelabuhan Laut Hitam Ukraina diblokade oleh Rusia, sejumlah analis mengatakan, Ukraina kini hanya bisa mengandalkan pelabuhan-pelabuhan mereka yang terletak di sekitar Sungai Danube untuk mengirim gandum ke negara tetangga Romania.

Dari sana, gandum itu kemudian dikirim ke negara-negara yang lebih jauh--dengan catatan, selama pelabuhan Romania tetap beroperasi.

Setelah menargetkan pusat-pusat ekspor yang terletak di Laut Hitam, Rusia kini telah menggerakkan rudal dan drone mereka ke arah pelabuhan-pelabuhan di Danube.

Di Laut Hitam, kerusakan dahsyat menimpa infrastruktur pelabuhan Chornomorsk. Paling tidak dua tanki penyimpanan dihantam pada Rabu malam (19/7/2023).

Terminal gandum utama di pelabuhan Odessa masih terlihat berdiri utuh berdasarkan citra satelit yang kami analisa.

Kota Odessa telah diserang beberapa kali, tetapi serangan-serangan itu sepertinya tidak berdampak terhadap perdagangan gandum.

Di sebelah selatan, di daerah-daerah tempat Ukraina menggunakan rute ekspor yang melintasi Laut Hitam, kerusakannya lebih besar.

Sebanyak 19 serangan drone yang diluncurkan pada pelabuhan Danube terekam pada Senin (24/7/2023) malam. Serangan tersebut menghantam rute ekspor alternatif Ukraina, menurut Lloyd’s List, sebuah perusahaan yang melacak pasar pelayaran global.

Sementara itu, serangan Rusia terhadap Reni menyebabkan kerusakan yang luas.

Dari citra satelit, kami bisa melihat serangan menghantam beberapa tempat penampungan gandum, hanggar, dan bangunan lainnya di pelabuhan.

Ia mengatakan, mereka telah menyerang gudang penyimpanan gandum dan infrastruktur pengangkutan, sebuah gedung penumpang dan kantor-kantor dari perusahaan pelayaran swasta.

Jembatan Zatoka, yang merupakan penghubung kunci dalam membawa truk pengangkut gandum masuk ke Izmail, dilaporkan terkena serangan.

Bagaimana serangan-serangan ini berdampak pada ekspor global?

“Dengan berakhirnya kesepakatan gandum, ekspor gandum Ukraina akan jatuh sesuai kapasitas maksimum ekspor lewat sungai, truk, dan kereta hingga menjadi 2,5 juta ton per bulan,” kata Mariia Bogonos, ahli kebijakan agrikultur dari Sekolah Ekonomi Kyiv.

Mayoritas dari pengiriman akan disalurkan lewat Sungai Danube.

“Sebelum perang terjadi, Odessa merupakan eksportir gandum terbesar. Namun dalam beberapa bulan terakhir, akibat aktivitas yang melambat di Odessa, (sungai) Danube telah menjadi rute utama,” kata Andrey Sizov, seorang ahli dalam pasar agrikultur Laut Hitam.

Meskipun serangan-serangan yang terjadi telah menutup sementara pelabuhan di Reni, semua pelabuhan di sungai Danube terlihat sudah segera kembali beroperasi secara normal.

Kumpulan serangan itu gagal menimbulkan dampak berarti terhadap perdagangan di sepanjang rute sungai, menurut Lloyd’s List.

Disrupsi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang akan berdampak terhadap negara-negara Eropa lainnya dan dunia. Sebab, harga gandum global akan meningkat jika ekspor terhambat.

Bahkan, harga gandum sudah meningkat lebih dari 10 persen sejak kesepakatan yang mengizinkan pengiriman gandum dengan aman melalui pelabuhan Laut Hitam ditangguhkan.

Puluhan kapal-kapal komersil saat ini berlayar di sungai Danube dan menunggu di tepi perairan, menurut data pelacakan kapal dari Lloyd’s List.

“Tanpa itu (kesepakatan gandum Laut Hitam), kegiatan ekspor mengarah ke selatan tetapi ada pembatasan fisik yakni berapa kapal yang bisa melewati jalur sungai yang sempit,” kata Meade.

Moskwa dan Kyiv sudah memperingati akan memperlakukan kapal-kapal komersil sebagai target militer. Hal ini menambah ketegangan di kalangan industry kapal.

Meade yakin kedua pihak yang berperang tidak akan berani menyerang kapal komersil, namun ancaman semata pun dapat membuat kapal-kapal berhenti berlayar ke wilayah tersebut. Dan kapal-kapal yang masih Kembali akan menghadapi premi asuransi yang lebih tinggi.

Lloyd's List mengatakan, peningkatan risiko di Pelabuhan Danube itu membuat para pedagang mengkaji ulang kelayakan rute ekspor gandum Ukraina yang masih tersisa.

Meskipun terapat jalur pengiriman darat di mana gandum dapat dikirim menggunakan truk atau kereta api, tetapi para ahli pertanian mengatakan pengiriman semacam itu tidak akan cepat atau murah untuk difasilitasi.

“Alasan mengapa kebanyakan pengiriman dilakukan dengan kapal adalah karena itu yang mengeluarkan biaya termurah, sehingga rute-rute lain akan menambah ongkos pengiriman gandum dan harga gandum akan naik,” kata Mike Lee, seorang ahli agrikultur yang berfokus pada wilayan Eropa timur.

Lee juga mengatakan, Rusia bisa saja menargetkan jalur pengiriman darat dalam berikutnya.

“Jika mereka tetap bertekad untuk memberhentikan ekspor gandum dari Ukraina maka apakah mereka akan menyerang infrastruktur kereta, mereka belum melakukannya tetapi langkah logis berikutnya adalah menyerang rel kereta api,” katanya.

Laporan tambahan oleh Paul Brown, Joshua Cheetham, Filipa Silverio, Benedict Garman dan Alex Murray.

https://www.kompas.com/global/read/2023/08/03/133700370/siasat-rusia-blokade-ekspor-gandum-ukraina-dan-dampaknya-bagi-dunia

Terkini Lainnya

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Prancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Prancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Global
Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Global
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Liga Arab Desak Gencatan Senjata Segera dan Permanen di Gaza

Liga Arab Desak Gencatan Senjata Segera dan Permanen di Gaza

Global
Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Global
Liga Arab Serukan Penempatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Palestina

Liga Arab Serukan Penempatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Palestina

Global
[POPULER GLOBAL] 'Israel Akan Incar Turkiye' | Kondisi PM Slovakia Usai Ditembak

[POPULER GLOBAL] "Israel Akan Incar Turkiye" | Kondisi PM Slovakia Usai Ditembak

Global
5 Tentara Israel Tewas Ditembak Tanknya Sendiri di Gaza Utara

5 Tentara Israel Tewas Ditembak Tanknya Sendiri di Gaza Utara

Global
AS Makin Agresif, Xi Jinping-Putin Perdalam Hubungan Militernya

AS Makin Agresif, Xi Jinping-Putin Perdalam Hubungan Militernya

Global
Ukraina Tuduh Rusia Menahan dan Bunuh Warga Sipil di Kharkiv

Ukraina Tuduh Rusia Menahan dan Bunuh Warga Sipil di Kharkiv

Global
Pesawat Jatuh di Tennessee, 3 Tewas, Puing-puing Berserakan

Pesawat Jatuh di Tennessee, 3 Tewas, Puing-puing Berserakan

Global
Hezbollah Luncurkan 60 Roket Lebih ke Israel

Hezbollah Luncurkan 60 Roket Lebih ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke