Namun, pengadilan menganggap partisipasi terdakwa dalam perang melawan Ukraina dan statusnya sebagai veteran perang sebagai keadaan yang meringankan.
Keadaan meringankan lainnya termasuk pengakuan bersalahnya, menjadi orang tua, penuntutan pidana pertama, berkarakter baik, dan kompensasi sebagian untuk kerusakan non-uang pada para korban.
Dia pun akhirnya tak ditahan.
Sebelumnya, media lokal, seperti dilansir dari media pro-Ukraina Ukrayinska Pravda, melaporkan bahwa Bitarov telah membunuh mantan istrinya dengan sangat brutal, dengan cara menikamnya sebanyak 16 kali.
Kerabat korban juga bersikeras dalam banding, bahwa bukti dalam kasus tersebut menunjukkan penyiksaan dan pembunuhan dengan kebrutalan yang ekstrem.
Selain itu, seperti yang ditunjukkan oleh kerabatnya, Bitarov berulang kali mengubah kesaksiannya di pengadilan, awalnya mengaku bertindak membela diri, kemudian menyalahkan perilaku asusila wanita tersebut.
https://www.kompas.com/global/read/2023/07/23/180000370/ikut-bertempur-lawan-ukraina-pria-rusia-tak-dipenjara-meski-bunuh-istri