Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Grup Wagner Duduki Situs Militer Rusia di Rostov, Prigozhin Masuk ke Markas

Prigozhin sebelumnya mengatakan, pasukannya menyeberang ke Rusia dari garis depan Ukraina. Dia bersumpah menggulingkan kepemimpinan militer Rusia dan mengaku ribuan prajuritnya siap mati.

Dikutip dari kantor berita AFP, markas besar militer Rusia di Rostov-on-Don adalah basis logistik utama untuk serangan ke Ukraina.

"Kami berada di dalam markas (tentara), sekarang jam 7.30," kata Prigozhin dalam video di Telegram. “Situs militer di Rostov, termasuk lapangan terbang, berada di bawah kendali,” tambahnya.

Dia melanjutkan, pesawat yang ikut melakukan serangan ke Ukraina berangkat seperti biasa dari lapangan terbang.

"Kami merebut kendali (bandara) sehingga pesawat serang tidak menyerang kami, tetapi menyerang Ukraina," ujar Prigozhin.

Ia pun meminta orang-orang Rusia tidak memercayai yang diberitakan televisi pemerintah.

  • Bos Wagner Serukan Penggulingan Kepemimpinan Militer Rusia, Moskwa Perketat Keamanan
  • Grup Wagner Balik Serang Rusia, Klaim Jatuhkan Satu Helikopter

"Kalau mereka memberitahu Anda bahwa PMC Wagner mengganggu pekerjaan, ada yang hancur di garis depan, hancurnya garis depan bukan karena alasan ini," ucapnya kepada para warga Rusia.

"Sejumlah besar wilayah lepas. Tentara tewas, tiga, empat kali lebih banyak dari yang tertulis dalam dokumen yang ditunjukkan ke atas (pimpinan)."

Prigozhin lalu mengeklaim bahwa Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov kabur dari Rostov ketika mengetahui Grup Wagner sedang mendekati gedung markas.

Adapun pihak berwenang di Rostov telah mendesak warga untuk tetap di rumah.

Sementara itu, Rusia membuka kasus pidana terhadap Prigozhin dengan menuduhnya mencoba memulai pemberontakan bersenjata.

https://www.kompas.com/global/read/2023/06/24/134700070/grup-wagner-duduki-situs-militer-rusia-di-rostov-prigozhin-masuk-ke

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke