Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Boris Johnson Sengaja Sesatkan Parlemen Inggris Terkait Pelanggaran Aturan Covid-19

LONDON, KOMPAS.com - Penyelidikan parlemen Inggris telah menyimpulkan bahwa mantan Perdana Menteri Boris Johnson sengaja menyesatkan parlemen beberapa kali terkait pernyataannya tentang pesta di Downing Street yang melanggar aturan Covid-19.

Komite hak istimewa anggota parlemen menganggap pelanggaran Johnson cukup serius.

Mereka merekomendasikan penangguhan 90 hari jika dia masih menjadi anggota parlemen.

Dilansir dari Sky News, dalam laporannya, panitia menemukan bahwa Johnson sengaja memberi pernyataan menyesatkan parlemen beberapa kali.

Johnson juga dianggap melakukan penghinaan lebih lanjut dalam perilakunya minggu lalu dengan menuduh panitia, sehingga merusak proses demokrasi.

Dia juga dianggap terlibat dalam kampanye pelecehan dan percobaan intimidasi terhadap panitia

Komite juga merekomendasikan Johnson untuk mengundurkan diri sebagai anggota parlemen dan tidak boleh diberikan izin mantan anggota ke parlemen.

Dalam penilaian pedas sebanyak 30.000 kata, panitia mengatakan bahwa Johnson dengan sengaja menyesatkan parlemen dan melakukan penghinaan yang serius.

"Penghinaan itu lebih serius karena dilakukan oleh perdana menteri, anggota paling senior di pemerintahan," ujar parlemen.

"Tidak ada preseden bagi seorang perdana menteri yang ditemukan sengaja menyesatkan parlemen," tambahnya.

Mantan perdana menteri itu segera membalas dengan mencap laporan komite itu sebagai sandiwara.

"Saya salah karena percaya pada komite punya itikad baik," ungkapnya.

"Kebenaran yang mengerikan adalah bahwa bukan saya yang telah memutarbalikkan kebenaran agar sesuai dengan tujuan saya. Ini adalah hari yang mengerikan bagi anggota parlemen dan demokrasi," ujar Johnson.

https://www.kompas.com/global/read/2023/06/15/164500670/boris-johnson-sengaja-sesatkan-parlemen-inggris-terkait-pelanggaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke