Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Masih Ragu Perpanjang Ekspor Gandum Ukraina

Ekspor gandum Ukraina akan berakhir pada 18 Mei 2023.

"Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai bagian kesepakatan kami... sekarang kami harus membuat keputusan," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.

Konflik antara Rusia dan Ukraina--keduanya pengekspor utama gandum dan biji-bijian--memicu kekhawatiran krisis pangan global ketika pelabuhan utama Ukraina diblokir oleh kapal perang Moskwa.

Pada Juli 2022, perjanjian ditandatangani untuk memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina dimulai kembali, disusul ekspor makanan dan pupuk Rusia tanpa hambatan.

Namun, Rusia berulang kali mengancam akan menarik diri dari kesepakatan itu dengan mengklaim bahwa masih ada kendala pada ekspor makanannya sendiri.

Menurut Moskwa, masalah tersebut berasal dari efek sekunder hukuman Barat terhadap perusahaan pelayaran, asuransi, serta bank.

  • Di KTT G20 Bali: Sekjen PBB Berharap Rusia Perpanjang Kesepakatan Gandum
  • Putin-Erdogan Sepakat Angkat Isu Pasokan Gandum di KTT G20

Dalam pembicaraan baru-baru ini di Istanbul, Menteri Pertahanan Turkiye Hulusi Akar mengatakan, "Kami sedang menuju kesepakatan perpanjangan biji-bijian".

Rusia menetapkan daftar syarat untuk menyetujui perpanjangan ekspor gandum Ukraina, termasuk mengizinkan Bank Pertanian Rusia (Rosselkhozbank) terhubung lagi ke sistem pembayaran Swift.

Pasokan mesin pertanian, suku cadang, dan layanan juga harus dilanjutkan. Hambatan untuk memberikan asuransi kapal Rusia dan akses ke pelabuhan asing harus dicabut, kata Rusia.

Syarat Moskwa juga mencakup dimulainya kembali ekspor amoniak untuk pupuk melalui jalur pipa utama yang melewati Ukraina.

https://www.kompas.com/global/read/2023/05/16/222600470/rusia-masih-ragu-perpanjang-ekspor-gandum-ukraina

Terkini Lainnya

China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke