Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penembakan Terjadi Lagi di Serbia, 8 Tewas, Tersangka Masih Diburu

Polisi memasang penghalang jalan dalam perburuan mereka untuk pria bersenjata itu.

Penembakan itu terjadi kurang dari 48 jam setelah seorang anak laki-laki berusia 13 tahun menembak mati sembilan orang dan melukai tujuh lainnya di sebuah sekolah di Beograd sebelum menyerahkan diri.

Menteri Dalam Negeri Bratislav Gasic menggambarkan penembakan terbaru sebagai "tindakan teroris", portal berita Serbia Telegraf melaporkan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Dilansir dari Reuters, Polisi Serbia meluncurkan perburuan, dijuluki Operasi Angin Puyuh, untuk tersangka berusia 21 tahun yang diidentifikasi hanya sebagai UB.

Menurut media lokal, setelah pertengkaran di dekat sebuah sekolah di Mladenovac, 42 km (26 mil) selatan Beograd, tersangka kembali dengan senapan serbu, melepaskan tembakan dan terus menembak orang secara acak dari mobil yang bergerak.

Di dekat desa Dubona, tidak jauh dari Mladenovac, seorang saksi melihat polisi bersenjata lengkap mendirikan pos pemeriksaan dan mencari lalu lintas yang masuk.

Sebuah helikopter, drone, dan beberapa patroli polisi juga mencari tersangka di antara perbukitan dan hutan di sekitar Dubona.

N1 TV melaporkan yang terluka telah diangkut ke rumah sakit di Mladenovac dan Rumah Sakit Universitas di Beograd.

Serbia memiliki budaya senjata yang mengakar, terutama di daerah pedesaan, tetapi juga undang-undang kontrol senjata yang ketat.

Senjata otomatis adalah ilegal dan selama bertahun-tahun pihak berwenang telah menawarkan beberapa amnesti kepada mereka yang menyerahkannya.

Namun, negara itu, dan seluruh Balkan Barat, dibanjiri dengan senjata dan persenjataan kelas militer yang tetap berada di tangan pribadi setelah perang tahun 1990-an.

https://www.kompas.com/global/read/2023/05/05/102559970/penembakan-terjadi-lagi-di-serbia-8-tewas-tersangka-masih-diburu

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke