Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ukraina Beri Rusia Tawaran: Angkat Kaki dari Crimea atau Bertempur Habis-habisan

KYIV, KOMPAS.com – Ukraina masih berencana untuk merebut kembali semua wilayah yang diduduki Rusia saat perang terus berkecamuk selama lebih dari setahun.

Utusan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk Crimea, Tamila Tasheva, mengatakan kepada Politico bahwa negaranya menawarkan dua cara untuk merebut kembali semenanjung di Laut Hitam tersebut yaitu melalui politik atau militer.

“Untuk meminimalkan kerugian militer Ukraina, meminimalkan ancaman terhadap warga sipil yang tinggal di wilayah pendudukan, serta penghancuran infrastruktur sipil, Ukraina berencana memberi Rusia pilihan untuk meninggalkan Crimea,” kata Tasheva.

“Jika mereka tidak setuju untuk pergi secara sukarela, Ukraina akan terus membebaskan tanahnya dengan cara militer,” tambah Tasheva.

Komentarnya muncul setelah Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Sybiha diwawancarai Financial Times.

Dalam wawancara tersebut, Sybiha mengatakan bahwa Ukraina mungkin siap untuk membahas masa depan Crimea dengan Moskwa jika Kyiv berhasil mencapai tujuan strategisnya di medan perang.

“Kami siap membuka halaman diplomatik untuk membahas masalah ini,” kata Sybiha dalam wawancara tersebut, sebagaimana dilansir Politico.

Komentar Sybiha disampaikan saat Ukraina mengungkapkan minatnya untuk bernegosiasi dengan Rusia.

Untuk diketahui, Ukraina sempat menolak untuk bernegosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun lalu.

Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina mengadopsi resolusi hukum pada 30 September tahun lalu yang menyatakan bahwa negosiasi apa pun dengan Putin tidak bisa dilakukan.

Alasannya adalah upaya pencaplokan Rusia atas empat wilayah Ukraina yakni Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk, dan Luhansk.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengukuhkan tujuan Ukraina untuk membebaskan semua wilayahnya, termasuk Crimea, dalam formula perdamaian 10 poin yang dia sampaikan di KTT G20.

“Presiden tidak mengubah posisinya,” kata Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Ihor Zhovkva kepada Politico.

Sebelum Rusia melancarkan invasi pada Februari 2022, Ukraina melihat pembicaraan politik dan diplomatik sebagai cara utama untuk mendapatkan kembali Crimea, sebuah wilayah semenanjung yang dicaplok Rusia pada 2014.

Tapi banyak hal berubah setelah Rusia memulai perang di Ukraina, kata Tasheva.

“Setelah apa yang kami lihat di Bucha, Mariupol, Izyum, Rusia menutup segala kemungkinan untuk negosiasi. Dan juga, berkali-kali Kremlin mengeklaim tidak akan ada komunikasi tentang masa depan Semenanjung Crimea,” kata Tasheva.

Dia menambahkan bahwa pihak berwenang Ukraina telah mengatakan berkali-kali bahwa sikap mereka terhadap status Crimea adalah tegas bahwa wilayah itu milik Ukraina.

https://www.kompas.com/global/read/2023/04/07/120100370/ukraina-beri-rusia-tawaran--angkat-kaki-dari-crimea-atau-bertempur-habis

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke