Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Grup Wagner Klaim Rebut Bakhmut dari Ukraina secara Hukum

Klaim Wagner berdasarkan bahwa unitnya merebut gedung pemerintahan utama kota itu.

"Dalam pengertian hukum, Bakhmut sudah direbut. Musuh terkonsentrasi di wilayah barat," kata Ketua Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, di kanal Telegramnya.

Dalam video yang menyertai unggahan tersebut, Prigozhin terlihat memegang bendera Rusia bertuliskan penghormatan untuk blogger militer Rusia Vladlen Tatarsky yang tewas dalam serangan bom di kafe Kota Saint Petersburg pada Minggu (2/4/2023).

"Para komandan unit yang merebut balai kota dan seluruh pusat akan keluar dan mengibarkan bendera ini," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

"Ini adalah perusahaan militer swasta Wagner, ini adalah orang-orang yang mengambil Bakhmut. Secara hukum, ini milik kami."

  • Serangan Rusia di Bakhmut Terhenti, Kemenhan Rusia dan Grup Wagner Bersitegang
  • Tentara Rusia Makin Tipis, Ukraina Segera Lancarkan Serangan Balasan di Bakhmut
  • Upaya Pasukan Rusia Rebut Bakhmut Telah Kehilangan Momentum

Pada 20 Maret 2023, Prigozhin mengeklaim unit Wagner menguasai 70 persen Kota Bakhmut.

Pertarungan di Bakhmut adalah pertempuran terpanjang Rusia di Ukraina.

Pasukan Rusia dan Ukraina banyak mengucurkan sumber daya dalam perang di Bakhmut, meskipun analis menyebut bahwa kota itu nilai strategisnya kecil.

Menurut Ukraina, pertempuran di kota industri Bakhmut adalah kunci untuk menahan pasukan Rusia di sepanjang garis depan timur.

https://www.kompas.com/global/read/2023/04/03/134700570/grup-wagner-klaim-rebut-bakhmut-dari-ukraina-secara-hukum

Terkini Lainnya

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke