Komplotan Perampok Serbu Bandara Chile, Coba Curi Rp 501 Miliar dari Pesawat

SANTIAGO, KOMPAS.com – Komplotan perampok menyerbu bandara di Chile dan berupaya merampok uang senilai puluhan juta dollar AS dari sebuah pesawat.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (8/3/2023) pagi waktu setempat di Bandara Internasional Arturo Merino Benitez di ibu kota Chile, Santiago.

Dilansir dari Al Jazeera, sekitar 10 hingga 12 perampok melancarkan aksinya saat pekerja bandara memindahkan kargo berisi uang tunai senilai 32,5 juta dollar AS (Rp 501 miliar) dari sebuah pesawat.

Aksi mereka ketahuan, pecahlah baku tembak dengan petugas keamanan. Beruntungnya, aksi para perampok berhasil digagalkan.

Akan tetapi, seorang petugas keamanan bandara menjadi korban tewas. Dari pihak komplotan perampok, satu orang juga tewas.

“Kargo berharga tiba dengan pesawat LATAM dari Miami yang akan diambil oleh perusahaan (keamanan) Brinks, di mana para subjek menyerbu ke daerah tersebut dan dipukul mundur oleh petugas keamanan,” kata Eduardo Baeza, jaksa penuntut yang bertugas memimpin penyelidikan.

Pada Rabu, Wakil Menteri Dalam Negeri Manuel Monsalve mengatakan kepada wartawan pada bahwa petugas keamanan terlibat baku tembak dengan para perampok.

Dia menuturkan, para perampok sebelumnya berhasil mengikat seorang penjaga keamanan kemudian memasuki bandara dengan tiga kendaraan.

Kantor berita AFP melaporkan, para perampok menerobos gerbang dan menuju ke area kargo.

Di tempat itulah mereka berharap bisa mencegat kargo berisi uang tunai senilai 32,5 juta dollar AS (Rp 501 miliar) dari pesawat sebelum dipindahkan secara lokal.

Setelah upaya mereka digagalkan petugas keamanan, para perampok tersebut berhasil melarikan diri dan membakar dua kendaraan mereka di jalan raya terdekat.

Pencarian para pelaku terus dilakukan.

Dalam beberapa tahun terakhir, kejahatan terorganisasi menjadi sorotan di Chile. Dan bandara berulang kali menjadi sasaran serangan.

Pada 2017, sebuah kelompok bersenjata mencuri sekitar 18 juta dollar AS (Rp 277 miliar) dari sebuah truk lapis baja.

Tiga tahun kemudian, pada 2020, aksi perampokan serupa terjadi, di mana perampok mencuri 15 juta dollar AS (Rp 231 miliar).