Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warga Rusia Terpaksa Beli Makanan Kedaluwarsa Saat Harga Kebutuhan Melejit

CHELYABINSK, KOMPAS.com - Di kota barat daya Chelyabinsk di Rusia, banyak pensiunan membeli makanan kedaluwarsa ketika para penduduk berjuang untuk memenuhi kebutuhan di tengah kenaikan harga.

Dengan merosotnya ekonomi dan meningkatnya biaya hidup, membeli makanan kedaluwarsa di pasar-pasar lokal menjadi biasa di kalangan pensiunan Rusia yang bergantung pada uang pensiun yang kecil.

Popularitas makanan kedaluwarsa semakin meningkat karena melonjaknya harga di supermarket, menurut warga setempat.

“Dulu kami membeli sosis dan daging, sekarang kami harus berhemat untuk ini,” kata Lyudmila, salah seorang pembeli di pasar terbuka, kepada kantor berita Associated Press.

Pembeli lain, Tatiana menyebut harga daging sangat mahal di pasaran.

"Saat ini, orang tidak dapat memilih di sini antara babi dan sapi. Daging sapi sangat mahal,” jelas dia.

Penduduk setempat berbicara tentang harga makanan yang menjadi naik dua kali lipat di supermarket.

Ini menjasi alasan utama warga pada akhirnya terpaksa untuk memilih produk kedaluwarsa yang lebih murah.

Setelah dimulainya invasi militer Rusia di Ukraina, ekonomi Rusia menghadapi gelombang sanksi internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kenaikan harga pangan yang tajam.

  • Cerita Warga Rusia Pilih Tinggal di Hutan Agar Tak Dikirim Beperang ke Ukraina
  • Kazakhstan Tak Lagi Izinkan Warga Rusia Tinggal Tanpa Batas Waktu
  • Sekutu Putin Usul Sita Properti Warga Rusia yang Hina Negara dari Luar Negeri

Menurut Dana Pensiun Rusia, pensiun rata-rata pada Juni 2022 adalah 20.882 rubel (sekitar Rp4,35 juta) per bulan.

https://www.kompas.com/global/read/2023/02/08/071500670/warga-rusia-terpaksa-beli-makanan-kedaluwarsa-saat-harga-kebutuhan

Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke