WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Pesawat militer China dan pesawat Angkatan udara Amerika Serikat (AS) hampir bersinggungan di Laut China Selatan pekan lalu.
Militer Amerika Serikat (AS) pada Kamis (29/12/2022) mengatakan, sebuah pesawat militer China terbang dekat dengan pesawat angkatan udara AS di Laut China Selatan.
Jarak antara kedua pesawat bahkan disebut hanya 10 kaki (sekitar 3 meter).
Militer AS mengeklaim, kehadiran pesawat militer China itu pun sampai memaksa pesawat Angkatan udara AS melakukan manuver mengelak untuk menghindari terjadinya tabrakan di wilayah udara internasional.
Militer AS merinci, insiden yang terjadi pada 21 Desember 2022 itu melibatkan jet tempur J-11 Angkatan Laut China dan pesawat RC-135 angkatan udara AS.
“Kami berharap semua negara di kawasan Indo-Pasifik menggunakan wilayah udara internasional dengan aman dan sesuai dengan hukum internasional,” tambah Militer AS dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
Seorang juru bicara militer AS mengatakan, jet tempur China datang dalam jarak 10 kaki dari sayap pesawat atau 20 kaki (sekitar 6 m) dari hidung pesawat, yang menyebabkan pesawat AS melakukan manuver mengelak.
Amerika Serikat telah mengangkat persoalan ini dengan pemerintah China, kata seorang pejabat AS secara terpisah.
Kedutaan Besar China di Washington DC tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Di masa lalu, China mengatakan bahwa AS mengirim kapal dan pesawat ke Laut China Selatan tidak baik untuk perdamaian.
Pesawat dan kapal militer AS secara rutin melakukan operasi pengawasan dan melakukan perjalanan melalui wilayah tersebut.
China seperti diketahui telah mengeklaim kepemilikan sebagian besar Laut China Selatan yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam, Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Filipina.
Dalam pertemuan dengan Menhan China pada November, Menhan AS Lloyd Austin dilaporkan telah mengemukakan perlunya meningkatkan komunikasi krisis.
Dia juga menyinggung apa yang disebutnya perilaku berbahaya oleh pesawat militer China.
Terlepas dari ketegangan antara AS dan China, para pejabat militer AS telah lama berusaha mempertahankan jalur komunikasi terbuka dengan rekan-rekan China untuk mengurangi risiko potensi gejolak atau menangani kecelakaan apa pun.
Kabar jet tempur China mencegat pesawat negara lain di Laut China Selatan nyatanya bukan kali ini saja pernah terjadi.
Sebelumnya, Departemen Pertahanan Australia mengatakan pada Juni, bahwa sebuah pesawat tempur China dengan berbahaya mencegat sebuah pesawat pengintai militer Australia di wilayah Laut China Selatan pada Mei.
Australia mengatakan, jet China itu terbang dekat di depan pesawat RAAF dan melepaskan potongan-potongan kecil aluminium yang masuk ke dalam mesin pesawat Australia.
Hubungan antara China dan Amerika Serikat belakang memanas lagi. Ada banyak hal yang menyebabkan hal itu terjadi. Ini termasuk soal Taiwan, catatan HAM China, hingga aktivitas militer Beijing di Laut China Selatan.
Perjalanan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus membuat marah China, yang melihatnya sebagai upaya AS untuk mencampuri urusan dalam negerinya. China kemudian meluncurkan latihan militer di dekat pulau itu.
AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan tetapi terikat oleh undang-undang untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.
https://www.kompas.com/global/read/2022/12/30/112800170/saat-jet-tempur-china-terbang-hanya-3-meter-di-dekat-pesawat-as-di-laut