Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Simpanse Melarikan Diri dari Kebun Binatang Swedia, Tiga Ditembak Mati

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Tiga simpanse ditembak mati di Swedia setelah lima ekor melarikan diri dari kandang mereka di kebun binatang selama beberapa jam.

Menurut media Swedia, primata keempat dilaporkan terluka dan yang kelima diyakini telah kembali tanpa cedera ke kebun binatang atas kemauannya sendiri.

"Mereka adalah hewan yang sangat kuat dan sama sekali tidak dijinakkan," Daniel Wikdahl, juru bicara kepolisian mengatakan kepada penyiar publik SVT pada Rabu (14/12/2022).

Keputusan kebun binatang untuk menembak keempatnya, kata dia, dibuat dengan mempertimbangkan bahaya yang mungkin primata itu timbulkan bagi publik.

Wartawan yang tiba di tempat kejadian setelah melarikan diri pada pukul 13.00 waktu setempat diminta polisi untuk "kembali ke mobil Anda dan pergi" demi keselamatan mereka sendiri.

Harian Dagens Nyheter mengatakan tujuh penembak dibantu oleh sejumlah besar polisi dan beberapa drone dikerahkan dalam operasi tersebut.

Annika Troselius, juru bicara kebun binatang Furuviksparken dekat Gavle, 165 kilometer utara Stockholm, mengatakan hewan-hewan itu harus ditembak mati karena pihaknya tidak memiliki cukup obat penenang untuk menenangkan semuanya.

“Kami memiliki dokter hewan di lokasi, tetapi mereka membuat penilaian bahwa kami tidak memiliki anestesi yang cukup. Itu sebabnya kami memanggil penembak jitu,” kata Troselius kepada TV4 dilansir dari Guardian.

“Seluruh situasi ini tragis dalam segala hal. Kami bertanggung jawab penuh.”

Troselius mengatakan kebun binatang Swedia meyakini simpanse kelima telah kembali atas kemauannya sendiri.

“Kita harus yakin bahwa simpanse terakhir benar-benar ada di dalam kandang, dan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.” katanya kepada Dagens Nyheter.

Kebun binatang mendesak warga untuk tinggal di dalam rumah, mengunci pintu dan menutup jendela.

“Simpanse adalah hewan yang kuat dan memiliki klasifikasi risiko tinggi,” kata Troselius. "Staf kami tidak diizinkan untuk bekerja dalam kontak dekat dengan mereka."

Furuviksparken, yang ditutup untuk musim ini, memiliki tujuh simpanse dan dilaporkan merupakan satu-satunya stasiun penelitian primata di wilayah Nordik.

Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak tahu bagaimana hewan-hewan itu melarikan diri, tetapi akan menyelidikinya.

“Kami menganggap ini sangat serius,” kata Troselius.

“Keselamatan sangat penting bagi kami dan fokus pertama kami adalah memastikan tidak ada yang terluka. Maka tentu saja kami akan menyelidiki ini sehingga tidak akan pernah terjadi lagi.”

 

https://www.kompas.com/global/read/2022/12/15/084723470/5-simpanse-melarikan-diri-dari-kebun-binatang-swedia-tiga-ditembak-mati

Terkini Lainnya

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke