Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Sebut China Ingin Hubungan yang Stabil dalam Jangka Pendek, Ini Sebabnya

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - China menginginkan hubungan yang stabil dengan Amerika Serikat (AS) dalam jangka pendek setelah menghadapi tantangan ekonomi dalam negeri dan tentangan di Asia terhadap diplomasinya yang asertif.

Hal itu dikatakan oleh Koordinator Gedung Putih untuk urusan Indo-Pasifik, Kurt Campbell pada Kamis (8/12/2022).

Rasa frustrasi terhadap protokol Covid-19 China yang ketat memuncak dan berubah menjadi gelombang unjuk rasa akhir bulan lalu.

Protes tersebut bsia jadi menjadi bentuk unjuk rasa publik terbesar yang pernah terjadi sejak Presiden Xi Jinping mulai memerintah pada 2012.

Aturan itu berkontribusi pada perlambatan ekonomi, namun pelonggaran aturan juga menciptakan kekhawatiran baru akan perebakan virus yang bisa terjadi di luar kendali.

Campbell mengatakan, masalah-masalah itu, ditambah fakta bahwa China bersikap memusuhi banyak negara tetangganya, berarti China tertarik menjalin hubungan yang lebih dapat diprediksi dengan Washington dalam “jangka pendek”.

“Mereka telah menantang banyak negara lain secara bersamaan,” kata Campbell pada Forum Keamanan Aspen di Washington, sambil menyinggung sengketa China dengan Jepang dan India.

“Saya rasa mereka sadar bahwa hal itu menjadi bumerang di berbagai aspek,” ucap dia, sebagaimana dikutip dari Reuters.

“Semua itu meyakinkan saya bahwa China tidak menginginkan hubungan yang bermusuhan secara terbuka dengan AS. Mereka menginginkan perdiktabilitas dan stabilitas, dan kami juga menginginkan hal yang sama,” kata Campbell.

Pernyataan Campbell disampaikan setelah kedua pemimpin negara bertemu bulan lalu di Bali dan dua hari setelah Washington mengumumkan rencana untuk meningkatkan kehadiran militernya secara bergiliran di wilayah-wilayah sekutu utama, Australia, di tengah kekhawatiran bersama mengenai China.

https://www.kompas.com/global/read/2022/12/09/081838570/as-sebut-china-ingin-hubungan-yang-stabil-dalam-jangka-pendek-ini

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke