Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kim Keon-hee, Sosok Ibu Negara yang "Langka" di Korea Selatan

Dikutip dari South China Morning Post (9/7/2022), Kim Keon-hee adalah ibu negara yang tidak biasa dalam banyak hal.

Saat para ibu-ibu negara sebelumnya tidak menonjolkan diri ketika suaminya menjabat, Kim Keon-hee justru sebaliknya.

Kadang-kadang ia bahkan mencuri lampu sorot dari suaminya, seperti ketika Yoon Suk-yeol menghadiri KTT NATO 2022 di Madrid, Spanyol.

Beberapa pakar fesyen memuji Kim Keon-hee karena pilihan pakaiannya. Ia juga disebut sebagai ibu negara yang langka di Korea Selatan, karena memiliki klub penggemar sendiri.

Di portal web terbesar Korea Selatan, Naver, terdapat situs penggemar resmi Kim Keon-hee yang didirikan pada Desember 2021. Anggotanya kini mencapai lebih dari 93.000.

Ada juga fan page Facebook "Keon-hee sarang" dalam bahasa Korea yang berarti "Cinta untuk Keon-hee". Laman tersebut mengunggah foto-foto kehidupan sehari-hari perempuan berusia 50 tahun tersebut yang belum pernah dirilis di dalam dan luar kantor kepresidenan.

Ia kemudian melanjutkan gelar master dalam pendidikan seni, hingga mendapatkan gelar doktor dalam desain konten digital.

Setelah kariernya menanjak di industri seni dan desain, Kim Keon-hee bekerja sebagai instruktur di sekolah dan universitas, serta mendirikan perusahaan konten budaya Covana Contents pada 2007.

"Sejak usia dini, saya tertarik pada seni. (Dari latar belakang akademis) saya secara alami berkeinginan memulai bisnis yang dapat menyebarkan nilai seni," terang Kim Keon-hee dalam wawancara dengan DongA Business Review pada 2015, tentang perusahaannya.

"Saya ingin melampaui pameran seni untuk menciptakan pengaruh positif di sektor budaya secara keseluruhan," lanjutnya.

Perusahaannya sudah menyelenggarakan pameran seni dari nama-nama besar seperti Alberto Giacometti, Marc Chagall, dan Mark Rothko.

Kim Keon-hee menikah dengan Yoon Suk-yeol pada Maret 2012. Kim saat itu berumur 40 tahun, sedangkan Yoon 52 tahun.

Kisah cinta dan awal pertemuan mereka tidak banyak diketahui. Kim hanya menyebutkan, dia sudah mengenal Yoon selama bertahun-tahun.

"Dia (Yoon) tidak punya uang, dan saya pikir dia tidak akan bisa menikah dengan siapa pun kalau bukan karena saya," ucap Kim berseloroh dalam wawancara.

Yoon Suk-yeol dan Kim Keon-hee tidak memiliki anak. Pasangan itu hidup dengan empat anjing dan tiga kucing.

Kim Keon-hee sebagai ibu negara Korea Selatan

Kang Jin-joo, kepala Personal Image Clinic yang menjadi konsultan citra mantan presiden Korea Selatan Lee Myung-bak dari 2007 hingga 2008, menerangkan bahwa Korsel belum pernah memiliki ibu negara seperti Kim Keon-hee.

“Sebelumnya, para ibu negara menampilkan kecantikan dari kerendahan hati dan kesopanan dalam pakaian mereka,” urai Kang dikutip dari SCMP. “Kim, di sisi lain, menggambarkan citra wanita berkelas, canggih, mandiri, dan profesional.”

Cho Mi-kyung yang merupakan CEO perusahaan konsultan citra domestik CMK Image Korea juga sependapat.

"Kim menggambarkan martabat ibu negara dan kepribadian individu dalam penampilannya." Ia menambahkan, perempuan kelahiran Yangpyeong itu mendapat banyak perhatian tidak hanya dari publik dan media, tetapi juga dari sektor pembuatan gambar serta industri fesyen.

Istri presiden Korea secara historis hampir tidak terlihat dan jarang diliput media.

“Sebagian besar ibu negara sebelumnya diam tanpa mendapat banyak perhatian dari publik ketika suami mereka duduk di kursi kepresidenan. Satu-satunya pengecualian adalah ibu negara Lee Hee-ho, pasangan mendiang presiden Kim Dae-jung," terang Cho Jin-man, profesor ilmu politik di Duksung Women’s University di Seoul, dikutip dari SCMP.

“Mendiang Lee menampilkan citra 'Wanita Baru' karena keterlibatan masa lalunya dalam gerakan hak-hak perempuan, dan dia lebih seperti pendamping suaminya atau teman seumur hidup daripada pasangan."

“Dibandingkan dengan para pendahulunya, ibu negara Kim sangat berbeda. Dia menjalani kehidupan yang sangat berbeda dari ibu-ibu negara lainnya. Dia memiliki bisnis sendiri dan sangat aktif, jadi saya pikir dia tidak akan puas dengan kehidupan yang dijalani dalam bayang-bayang suaminya.”

Pada 1970-an, mendiang mantan ibu negara Yuk Young-soo (1950-1974), istri mendiang mantan diktator Park Chung-hee dan ibu dari mantan presiden Park Geun-hye, dipandang sebagai patokan dasar ibu negara dan kewanitaan Korea.

Yuk digambarkan sebagai istri suportif dan ibu yang baik. Ia sering terlihat mengenakan hanbok, Yuk juga dipotret bergaya hidup relatif sederhana dan menjalankan kegiatan amal untuk membantu orang miskin dan rentan, saat suaminya memerintah negara selama hampir dua dekade setelah kudeta militer 1961.

Sejak itu, ibu negara Korea Selatan tidak menyimpang jauh dari kepribadian Yuk, dengan menjadi ibu rumah tangga penuh waktu ketika suaminya terpilih sebagai presiden, dan tidak menonjolkan diri.

“Waktu sudah banyak berubah, tetapi orang Korea konservatif masih lebih memilih ibu negara yang tidak terlihat dan pendiam membantu suaminya,” imbuh Cho.

Mantan capres tersebut adalah Ahn Hee-jung yang kemudian dihukum 3,5 tahun penjara.

"Saya benar-benar merasa kasihan pada Ahn. Suami saya dan saya sangat mendukung Ahn," kata Kim Keon-hee dikutip dari The Straits Times (18/1/2022).

Kim juga melontarkan tuduhan terhadap Partai Demokrat Korea Selatan, dan menuding para penyintas kekerasan seksual hanya buka suara jika mereka tidak cukup digaji.

"(Partai) Konservatif memastikan untuk menggaji. Itu sebabnya kami tidak melihat #MeToo di sini. Kasus #MeToo terjadi ketika Anda tidak bisa membayar tagihan," lanjutnya merujuk pada tagar korban kekerasan seksual.

Sekretaris yang diperkosa Ahn pada 2018 yaitu Kim Ji-eun kemudian menuntut permintaan maaf dari Kim Keon-hee pada 17 Januari 2022.

"Pernyataan Anda yang sembrono menjadi benih dari viktimisasi kedua," katanya dalam rilis pernyataan.

https://www.kompas.com/global/read/2022/11/16/210600570/kim-keon-hee-sosok-ibu-negara-yang-langka-di-korea-selatan

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke