Dilansir Reuters, gugatan yang diajukan di Pengadilan Tinggi San Francisco, juga menargetkan perusahaan obrolan online Discord Inc, induk Snapchat Snap Inc, dan induk Instagram Meta Platforms Inc.
Snap dan Meta sudah menghadapi puluhan tuntutan hukum serupa.
Meta menolak berkomentar. Roblox dan Snap tidak dapat segera dihubungi.
Seorang juru bicara Discord mengatakan perusahaan memiliki "kebijakan tanpa toleransi bagi siapa pun yang membahayakan atau melecehkan anak-anak" tetapi menolak berkomentar langsung tentang gugatan tersebut.
Menurut gugatan yang dilihat Reuters, gadis itu, SU, lahir pada tahun 2009 dan mulai menggunakan Roblox ketika dia berusia sembilan atau sepuluh tahun.
Roblox populer dengan anak-anak di bawah 13 tahun tetapi juga memiliki pengguna dewasa.
Mulai awal tahun 2020, SU melakukan kontak dengan pria dewasa melalui Roblox, yang mendorongnya untuk mendaftar ke Discord, Snapchat, dan Instagram untuk berkomunikasi dengan mereka, menurut gugatan itu.
Tidak ada perusahaan yang memerlukan persetujuan orang tua, dan Discord tidak memverifikasi usia SU meskipun dikatakan tidak mengizinkan pengguna di bawah 13 tahun, kata gugatan itu.
Para pria mengeksploitasinya dengan mendorongnya untuk minum dan menyalahgunakan obat resep dan mengirim foto dirinya yang eksplisit secara seksual.
Seorang pria diduga membujuknya untuk mengiriminya uang.
SU lantas menderita masalah kesehatan mental yang parah yang mengarah ke upaya bunuh diri dan rawat inap sebagai akibat dari pengalamannya, kata gugatan itu.
Ibunya mengeklaim bahwa perusahaan gagal mengambil langkah-langkah untuk menjaga anak di bawah umur menggunakan platform mereka dengan aman.
Snap dan Instagram juga mendorong kecanduan pada anak-anak. Mereka mencari ganti rugi yang tidak ditentukan
https://www.kompas.com/global/read/2022/10/06/163000870/perusahaan-game-as-digugat-terkait-kasus-eksplotasi-seksual-remaja