Rangkuman Hari Ke-217 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa Segera Aneksasi 4 Wilayah Ukraina, Pertempuran Donetsk Berlanjut

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-217 pada Rabu (28/9/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Berikut rangkuman invasi Rusia ke Ukraina hari ke-217, sebagaimana dilansir Reuters.

Referendum

Para pemimpin wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson yang ditunjuk Rusia secara resmi meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memasukkan wilayah mereka ke dalam Rusia.

Rusia siap menganeksasi setelah hasil referendum di empat wilayah Ukraina menunjukkan “keinginan” untuk bergabung dengan Rusia.

Ukraina dan Barat menyebut referendum tersebut palsu dan ilegal, serta digelar di bawah todongan senjata.

AS akan membebankan biaya ekonomi pada Rusia atas referendum yang digelar di empat wilayah di Ukraina.

Eksekutif Uni Eropa mengusulkan putaran sanksi kedelapan terhadap Rusia, termasuk pembatasan perdagangan yang lebih ketat dan pembatasan harga minyak untuk negara ketiga.

Kebocoran pipa gas

Uni Eropa menjanjikan tanggapan kuat terhadap setiap gangguan yang disengaja terhadap infrastruktur energinya.

Sebelumnya, Moskwa mengatakan bahwa mereka mencurigai adanya sabotase di balik kebocoran gas pekan ini pada jaringan pipa bawah laut dari Rusia ke Eropa.

Para pejabat tidak mengatakan siapa yang mereka yakini bertanggung jawab.

AS meyakini bahwa terlalu dini untuk menyimpulkan adanya sabotase.

Norwegia mengatakan, akan mengerahkan militernya di dekat instalasi minyak dan gas setelah serangan terhadap jaringan pipa.

Pertempuran

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Rusia perlu terus berjuang sampai menguasai seluruh Donetsk. Sekitar 40 persen masih di bawah kendali Ukraina.

Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, 11 serangan Rusia telah berhasil digagalkan pada Rabu, sebagian besar di utara Donetsk.

Pasukan Rusia telah membombardir puluhan kota di sepanjang garis depan, katanya dalam sebuah unggahan di Facebook.

AS meluncurkan paket senjata senilai 1,1 miliar dollar AS untuk Ukraina.

Paket tersebut mencakup 18 peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) sekaligus amunisinya, berbagai jenis pertahanan kontra drone, dan sistem radar.