Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mikrofon Masih Hidup, Presiden Korea Selatan Terdengar Hina AS, Lalu Bantah

NEW YORK, KOMPAS.com – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol terdengar di mikrofon dan terlihat di kamera seperti menghina anggota parlemen Amerika Serikat (AS).

Insiden itu terjadi setelah pertemuan singkatnya dengan Presiden AS Joe Biden di di Global Fund, New York, untuk membahas beragam isu strategis, termasuk subsidi kendaraan listrik AS yang ingin diubah oleh Korea Selatan.

"Bagaimana mungkin Biden tidak kehilangan muka jika para keparat ini tidak mendukungnya di Kongres?" kata Yoon, tampaknya berbicara tentang dorongan Biden untuk meningkatkan kontribusi AS ke Global Fund, yang akan membutuhkan persetujuan kongres.

Rekaman itu dilaporkan dengan cepat menjadi viral di Korea Selatan. Video di YouTube yang menampilkan perkataan Presiden Korea Selatan itu telah dilihat lima juta kali dalam waktu kurang dari sehari.

Ungkapan Yoon juga ramai dibahas di Twitter.

Selang beberapa waktu kemudian, Kantor Kepresidenan Korea Selatan membantah Yoon menghina sekutu keamanan utama AS.

Dilansir dari Kantor berita AFP, juru bicara Kantor Presiden Korea Selatan, Kim Eun-hye mengatakan Yoon tidak punya alasan untuk berbicara tentang AS atau mengucapkan kata “Biden”.

Berbicara pada konferensi pers di New York pada Kamis (22/9/2022), Kim mengeklaim bahwa Yoon tidak benar-benar mengatakan "Biden" tetapi kata Korea yang terdengar serupa, dan bahwa dia merujuk pada anggota parlemen Korea Selatan, bukan anggota parlemen AS.

Seorang anggota parlemen dari partai berkuasa di Korea Selatan lantas menyarankan stasiun televisi yang pertama kali melaporkan perkataan Yoon di mikrofon itu harus diadili.

"MBC harus bertanggung jawab atas laporannya yang merusak aliansi AS-Korea yang tak tergantikan," tulis anggota parlemen Yoon Sang-hyun di akun Facebook-nya.

Namun secara online, banyak yang menyatakan keraguan tentang tanggapan pemerintah Korea Selatan.

"Sungguh memalukan bagi anak-anak kita bahwa kantor kepresidenan kita membuat alasan seperti itu," tulis seorang komentator di YouTube.

"Aku sudah mendengarkannya 10 kali sekarang. Ini pasti 'Biden'," tambah yang lain.

Pihak oposisi mengatakan bantahan resmi Yoon mirip dengan mengatakan kepada warga Korea Selatan bahwa mereka "tunarungu".

Hal itu disampaikan oleh anggota parlemen Partai Demokrat Chun Jae-soo dalam sebuah wawancara radio pada Jumat (23/9/2022).

AS adalah sekutu keamanan utama Korea Selatan, dengan Washington menempatkan sekitar 27.000 tentara di negara itu untuk membantu melawan Korea Utara yang bersenjata nuklir.

Yoon, seorang mantan jaksa, sedang berjuang dengan peringkat dukungan domestik yang rendah.

Survei terbaru pada Jumat atau setelah insiden mikrofon ini terjadi menunjukkan bahwa peringkat dukungan ke Yoon hanya mencapai 28 persen.

https://www.kompas.com/global/read/2022/09/23/160100070/mikrofon-masih-hidup-presiden-korea-selatan-terdengar-hina-as-lalu-bantah

Terkini Lainnya

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke