NEW DELHI, KOMPAS.com - Delapan cheetah Namibia tiba di India pada Sabtu (17/9/2022).
Kedatangan mereka jadi bagian dari proyek ambisius untuk memperkenalkan kembali hewan darat tercepat di dunia ke negara Asia Selatan yang telah punah selama lebih dari 70 tahun.
Dilansir Arab News, cheetah, yang pernah ditemukan dalam jumlah besar di seluruh Afrika dan Asia, menghadapi ancaman kepunahan global.
Populasi mereka diperkirakan kurang dari 8.000 di alam liar, turun 50 persen selama empat dekade terakhir.
Di India, kepunahan lokal secara resmi diumumkan pada tahun 1952 setelah bertahun-tahun perburuan yang ekstensif dan hilangnya habitat.
Proyek Cheetah yang diluncurkan pada hari ulang tahun Perdana Menteri India Narendra Modi, 17 September, diperkirakan menelan biaya 11 juta dollar AS selama lima tahun.
Indian Oil Corporation menawarkan dukungan keuangan.
“Beberapa dekade yang lalu, mata rantai keanekaragaman hayati yang sudah lama terputus dan telah punah. Hari ini, kami memiliki kesempatan untuk menyambungkannya kembali,” kata Modi setelah melepaskan kucing liar ke kandang lunak di Taman Nasional Kuno.
“India di abad ke-21 memberikan pesan kepada seluruh dunia bahwa ekonomi dan ekologi bukanlah bidang yang saling bertentangan," tambahnya.
Rencananya adalah untuk memindahkan kumpulan cheetah dari Afrika selatan ke India, sampai negara tersebut memiliki populasi cheetah sekitar 40.
Pada hari Sabtu, batch pertama tiba dengan Boeing 747 dari Namibia dan dibawa ke rumah baru mereka di negara bagian India tengah dari Madhya Pradesh.
https://www.kompas.com/global/read/2022/09/18/160000170/70-tahun-setelah-kepunahan-lokal-cheetah-kembali-dipulangkan-ke-india