Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Raja Charles III Pimpin Iring-iringan Peti Mati Ratu Elizabeth II Lintasi Edinburgh...

Penulis: Henry Ridgwell/VOA Indonesia

LONDON, KOMPAS.com - Raja Inggris Charles III memimpin iring-iringan peti mati ibunya, Ratu Elizabeth II, melintasi jalan-jalan ibu kota Skotlandia, Edinburgh pada hari Selasa (13/9/2022).

Puluhan ribu orang memadati jalan raya utama Kota Edinburgh, Royal Mile.

Diapit oleh tentara dari Resimen Kerajaan Skotlandia dan Royal Company of Archers, peti mati Ratu Elizabeth II dibawa ke jantung kota kuno itu.

Keempat anak mendiang Elizabeth mengikuti dari belakang, dipimpin oleh Raja Charles III dalam seragam tentara, Putri Anne, Pangeran Andrew dan Pangeran Edward.

Pemandangan itu menggambarkan kedukaan keluarga yang diselimuti oleh tradisi berusia ratusan tahun, sambil disaksikan dan dirasakan bersama dengan masyarakat.

Rosamund Allen, salah seorang pengunjung mengatakan, “Sangat mengharukan. Prosesi itu berlangsung dengan sangat hening. Saya merasa sangat tak tega melihat pihak keluarga harus tampil di muka umum. Mereka sungguh berani. Dan saya benar-benar berharap dan berdoa agar mereka bisa mengambil hikmah dari prosesi ini dan berkesempatan untuk berduka secara pribadi. Mereka sangat baik karena mengizinkan kami menjadi bagian dari kesedihan mereka”.

Peti Ratu Elizabeth II itu dibawa ke Katedral St. Giles untuk misa kebaktian syukur atas kehidupan sang ratu yang dihadiri oleh keluarga kerajaan dan politisi senior.

Penatua Gereja Skotlandia Morag Mylne menuturkan, “Kita berdoa bagi seluruh bangsa kita agar dapat hidup sesuai dengan umur panjang Ratu kita yang agung dan bijaksana, teladannya yang bersinar, komitmen teguhnya terhadap tugas-tugasnya, keyakinannya yang kuat serta humornya yang baik. Kami berterima kasih atas rasa cintanya yang mendalam, yang telah ia ilhami dari seluruh pengabdiannya”.

Dalam sebuah momen yang mengharukan, keempat anak Ratu Elizabeth II kemudian berdiri dalam hening di samping peti matinya.

Jenazahnya akan diterbangkan ke London hari Selasa (13/9/2022) waktu setempat dan akan disemayamkan di Westminster Hall, London.

Dari dalam gedung abad ke-11 yang sama itu, Raja Charles III menyampaikan pidato di hadapan kedua majelis parlemen pada hari Senin (12/9) setelah menerima belasungkawa resmi.

“Saat masih sangat muda, mendiang Yang Mulia Ratu berjanji pada dirinya sendiri untuk mengabdi kepada negara dan rakyatnya dan untuk mempertahankan prinsip-prinsip berharga dari pemerintahan konstitusional yang berada pada jantung bangsa kita. Sumpah ini dia pegang dengan pengabdian yang tak tertandingi. Ia memberikan contoh tugas tanpa pamrih, yang – dengan bantuan Tuhan dan nasihat Anda – saya tekadkan untuk ikuti dengan setia,” kata Charles.

Keluarga kerajaan sudah terbiasa berduka di mata publik.

Kematian Ratu Elizabeth II telah memicu curahan simpati dan emosi publik yang luar biasa.

Ratusan ribu orang diperkirakan akan berusaha melayat peti mati ratu saat ia disemayamkan di London.

Pihak berwenang telah memperingatkan pelayat untuk bersiap mengantre hingga 11 jam dan mengantisipasi gangguan perjalanan yang parah di ibu kota Inggris itu. 

https://www.kompas.com/global/read/2022/09/14/075500970/saat-raja-charles-iii-pimpin-iring-iringan-peti-mati-ratu-elizabeth-ii

Terkini Lainnya

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke