IMATRA, KOMPAS.com – Sekelompok orang berkumpul di sebuah jembatan yang menghadap jeram Imatrankoski di Kota Imatra, Finlandia Timur. Ini adalah satu atraksi alam paling terkenal di negara tersebut.
Pada waktu yang sama setiap hari, bendungan sungai yang berusia hampir seabad dibuka dan air dibiarkan mengalir deras di bawah jembatan, diiringi alunan musik oleh komposer Finlandia Jean Sibelius.
Ini adalah atraksi populer terutama bagi wisatawan Rusia. Bahkan Catherine yang Agung, Permaisuri Rusia, pernah mengunjungi Imatrankoski pada tahun 1772.
Namun sejak akhir Juli 2021, kota Imatra telah memulai pertunjukan dengan memainkan lagu kebangsaan Ukraina, untuk memprotes invasi Rusia.
Finlandia, yang berbagi perbatasan timur 1.300 kilometer (800 mil) dengan Rusia, juga bersiap untuk membatasi visa turis yang dikeluarkan untuk Rusia.
"Ini buruk bagi orang Rusia yang mencintai Finlandia," kata Mark Kosykh, turis Rusia berusia 44 tahun yang datang untuk melihat jeram bersama keluarganya.
"Tapi kami memahami pemerintah Finlandia," ungkap dia, sebagaimana dikutip dari AFP.
Kosykh menekankan bahwa ada orang Rusia yang tidak menyukai perang.
"Tidak semua orang Rusia mendukung Presiden Putin. Pemerintah dan semua orang harus memahami ini," keluh dia.
Perasaan berubah ke orang Rusia
Di Kota Lappeenranta, masih dekat dengan Kota Imatra, lagu kebangsaan Ukraina juga dimainkan setiap malam di atas balai kotanya yang populer di kalangan turis Rusia.
"Tujuannya adalah untuk menyatakan dukungan kuat untuk Ukraina dan mengutuk perang agresi," kata Walikota Lappeenranta Kimmo Jarva kepada AFP.
Banyak orang Rusia dilaporkan mengunjungi Kota Lappeenranta untuk berbelanja pakaian dan kosmetik, misalnya, dan pelat nomor kendaraan Rusia dapat dilihat di banyak mobil.
Tetapi, pariwisata dari tetangga timurnya telah menyebabkan ketidakpuasan di Finlandia karena perang di Ukraina.
Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan minggu lalu oleh penyiar publik Finlandia Yle menunjukkan 58 persen orang Finlandia mendukung pembatasan visa turis Rusia.
“Menurut pendapat saya, mereka harus dibatasi dengan sangat ketat. Saya tidak melihat cara lain untuk membuat politisi Rusia berpikir,” kata warga Lappeenranta Antero Ahtiainen (57).
Ahtiainen mengatakan perasannya dengan orang Rusia telah berubah semenjak invasi Rusia ke Ukraina.
https://www.kompas.com/global/read/2022/08/14/151500770/saat-turis-rusia-ke-finlandia-disambut-dengan-lagu-ukraina-