Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menteri Luar Negeri Rusia Kunjungi Bali, Hadiri Pertemuan G20

Pertemuan G20 berlangsung hingga Jumat (8/7/2022) di negara tuan rumah Indonesia, yang tahun ini telah bergelut dengan aksi penyeimbang menjalankan KTT global yang dilanda tekanan geopolitik dan krisis pangan.

Dilansir Reuters, ada keamanan ketat pada hari Kamis (6/7/2022) di wilayah Nusa Dua Bali, di mana puncak pertemuan para diplomat sedang diadakan.

Berbicara menjelang kedatangannya di Bali, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan Rusia tidak boleh menggunakan pertemuan G20 sebagai platform, mengingat perang di Ukraina.

"Ini adalah kepentingan kita semua untuk memastikan bahwa hukum internasional dihormati dan dipatuhi. Itu adalah persamaan," kata Baerbock.

KTT ini jadi pertemuan tatap muka pertama antara menteri luar negeri Vladimir Putin, Lavrov dan beberapa kritikus terbesar Rusia sejak invasi Ukraina, yang disebut Moskwa sebagai "operasi militer khusus".

Lavrov telah tiba di Bali dan berencana untuk bertemu dengan beberapa rekan G20 di sela-sela KTT, kantor berita Rusia TASS melaporkan.

Meski begitu, menteri termasuk Baerbock dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengesampingkan pertemuan Lavrov.

Kelompok 20 ini termasuk negara-negara Barat, menuduh Moskwa melakukan kejahatan perang di Ukraina dan menggulirkan sanksi.

Beberapa pejabat dari Eropa dan Amerika Serikat telah menekankan KTT Bali tidak akan "bisnis seperti biasa".

Juru bicara menteri luar negeri Jerman mengatakan negara-negara G7 akan mengkoordinasikan tanggapan mereka terhadap Lavrov di Bali.

Para pejabat tinggi dari Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat keluar dari perwakilan Rusia selama pertemuan keuangan G20 di Washington pada bulan April.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/07/193000570/menteri-luar-negeri-rusia-kunjungi-bali-hadiri-pertemuan-g20-

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke