Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sinyal Baik dari Perang Rusia-Ukraina

KYIV, KOMPAS.com – Sejumlah sinyal baik datang di hari ke-126 perang Rusia-Ukraina, Rabu (29/6/2022).

Sinyal baik itu salah satunya berupa kesepakatan kedua negara untuk bertukar tahanan dalam jumlah besar, yakni mencapai 144 orang.

Ini adalah jumlah terbesar sejak konflik dimulai pada 24 Februari 2022.

Intelijen Ukraina mengatakan, sebanyak 144 tentara Ukraina, sebagian besar mantan pembela pabrik baja Azovstal di Kota Mariupol, telah dibebaskan dalam pertukaran tahanan dengan Moskwa.

"Ini adalah pertukaran terbesar sejak dimulainya invasi Rusia skala penuh," ungkap Direktorat Intelijen Utama kementerian pertahanan Ukraina di Telegram.

"Dari 144 orang yang dibebaskan, 95 adalah pembela Azovstal,” imbuh keterangan Intelijen Ukraina, dikutip dari AFP.

Tidak disebutkan kapan dan di mana pertukaran tanahan Ukraina dan Rusia itu terjadi.

Tidak diungkap juga berapa banyak tahanan Rusia yang telah dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran itu.

Tetapi, pemimpin separatis Pro-Rusia Denis Pushilin mengatakan 144 tentara dari Rusia dan Republik Rakyat Donetsk - nama wilayah yang memisahkan diri yang diakui oleh Moskwa- telah kembali ke rumah.

Kondisi tentara

Pernyataan Kementerian Ukraina mengungkap, sebagian besar tentara pertukaran mereka telah terluka parah oleh peluru atau pecahan peluru, sementara yang lain menderita luka bakar dan patah tulang.

Dikatakan bahwa 43 prajurit yang dibebaskan adalah anggota resimen Azov, bekas unit paramiliter yang sekarang terintegrasi dengan tentara Ukraina.

Rusia menganggap unit itu sebagai organisasi neo-Nazi dan sebelumnya mengatakan tentaranya harus diadili.

Perdana Menteri (PM) Ukraina Denys Shmygal mengonfirmasi pertukaran di Telegram, dan hanya mengatakan, pekerjaan untuk membebaskan para tahanan tersebut cukup ”rumit”.

Moskwa dan Kyiv telah bertukar tahanan beberapa kali sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari.

Pertukaran terakhir sebelumnya terjadi pada Selasa (28/6/2022) dan melibatkan 17 tahanan Ukraina.

Selain pertukaran tahanan dalam jumlah besar, sinyal baik dari perang Rusia-Ukraina datang dari komunikasi yang telah dibangun Moskwa dengan PBB.

Di mana, Rusia telah mengeluarkan pernyataan siap bekerja sama dengan PBB untuk memerangi risiko krisis pangan global dan bersedia memenuhi kewajibannya untuk mengekspor makanan dan pupuk.

Komitmen tersebut dibuat dalam percakapan telepon antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Meski begitu, tidak disampaikan dengan rinci bagaimana bentuk dukungan Rusia tersebut.

Diberitakan Kantor Berita Rusia, TASS, Lavrov dan Guterres telah membahas ketahanan pangan di tengah situasi di Ukraina dan Donbass selama panggilan telepon pada Rabu.

"Para pihak membahas beberapa masalah internasional yang paling mendesak dengan penekanan pada ketahanan pangan di tengah situasi di Ukraina dan Donbass," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya.

“Menteri memberikan penilaian rinci Rusia tentang situasi saat ini di Ukraina, di DPR dan LPR, termasuk dalam konteks pasokan produk pertanian dan pupuk di pasar global. Digarisbawahi bahwa ekspor gandum Ukraina dicegah oleh penambangan Laut Hitam oleh Kyiv," tambah pernyataan itu.

Selanjutnya, Kementerian mengungkap pihak Rusia menegaskan kembali kesiapannya untuk terus memenuhi kewajibannya atas ekspor makanan dan pupuk, meskipun pemenuhannya secara signifikan diperumit oleh sanksi sepihak ilegal dari negara-negara Barat dan gangguan produksi global dan rantai ritel karena Pandemi Covid-19.

"Sergey Lavrov juga menunjukkan niat untuk bekerja lebih lanjut dalam pengurangan ancaman krisis pangan, termasuk bekerja sama dengan PBB," catat Kementerian.

Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, para pihak mencatat pentingnya realisasi yang efisien dari peran koordinasi pusat PBB dalam pengembangan tanggapan yang layak terhadap ancaman dan tantangan saat ini.

"Pada gilirannya, Rusia akan mempertahankan komitmennya yang teguh untuk kerja sama multilateral, tujuan, dan prinsip-prinsip Piagam PBB yang setara," bunyi pernyataan itu.

https://www.kompas.com/global/read/2022/06/30/135100970/sinyal-baik-dari-perang-rusia-ukraina

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke