Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Media Asing Soroti Aksi Jokowi Jadi Pemimpin Asia Pertama Kunjungi Ukraina-Rusia

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Sejumlah media asing menyoroti aksi Presiden RI Joko Widodo yang bakal menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Ukraina dan Rusia di bawah situasi perang.

Salah satunya adalah The Straits Times, surat kabar berbahasa Inggris yang berbasis di Singapura.

Dalam artikel "Indonesian President Joko Widodo to visit Ukraine and Russia amid ongoing war" yang diterbitkan pada Rabu (22/6/2022), The Straits Times mengungkap bahwa Jokowi akan menjadi pemimpin Asia pertama yang bertolak ke Ukraina dan Rusia sejak perang dimulai pada Februari.

The Straits Times mengungkapkan fakta tersebut dengan mengutip pernyataan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi.

Disebutkan, menurut Retno, Presiden Jokowi telah memilih untuk mencoba berkontribusi dan tidak memilih tinggal diam di tengah situasi rumit dan masalah kompleks yang dihadapi dunia.

Retno menggambarkan kunjungan yang dilakukan Presiden Jokowi ini dalam situasi yang tidak normal.

Jokowi kemudian dikenalkan sebagai Ketua G-20 saat ini dan anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group yang dibentuk oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Kunjungan Presiden menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu kemanusiaan. (Dia) Berusaha berkontribusi untuk menanggulangi krisis pangan akibat perang, yang dampaknya dirasakan oleh semua negara, terutama negara berkembang dan berpenghasilan rendah, serta terus mendorong semangat damai,” kata Retno, sebagaimana diberitakan The Straits Times.

Aksi Presiden Jokowi yang bakal menjadi pemimpin Asia pertama yang pergi ke Ukraina dan Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februasi 2022 juga diberitakan oleh situs Bloomberg pada Rabu.

Dalam artikel berjudul "Jokowi to Visit Ukraine, Russia to Discuss Food Crisis", media yang bermarkas di Midtown Manhattan, New York City itu menyebut Presiden Jokowi akan menuju Kyiv dan Moskwa untuk mendorong perdamaian dan membahas krisis pangan global akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Kunjungan Jokowi ke kedua negara akan dilakukan setelah dia menghadiri KTT G7 di Jerman pada 26-28 Juni.

Bloomberg juga mengutip pernyataan Menlu RI Retno Marsudi yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, daripada memilih diam, kaitannya dengan perang Rusia-Ukraina.

Di mana, Jokowi berencana untuk membahas krisis pangan global dan upaya perdamaian selama kunjungan.

Bloomberg menyinggung, di Indonesia, kenaikan harga pangan telah menurunkan popularitas Jokowi, mendorongnya untuk mengganti menteri perdagangan dan agraria setelah serangkaian kebijakan putar balik gagal untuk memperbaiki kekurangan minyak goreng dan bahan makanan lainnya.

Negara-negara Asia Tenggara disebut telah bergerak untuk mengekang kenaikan biaya makanan yang sebagian didorong oleh perang di Ukraina dengan larangan ekspor dan subsidi.

Sementara Indonesia menghentikan sementara pengiriman minyak nabati pada bulan April dan Mei, Malaysia telah melarang sebagian ekspor ayam.

Sedangkan Singapura telah mengumumkan paket 1,5 miliar dollar Singapura (sekitar 1,1 miliar dollar AS) untuk melindungi rumah tangga berpenghasilan rendah dari lonjakan biaya hidup.

Bloomberg menggarisbawahi, langkah Jokowi untuk terlibat dengan Putin dan Zelensky patut dicatat mengingat Indonesia telah menahan diri untuk tidak secara langsung mengkritik Rusia dan menolak seruan Ukraina untuk bantuan senjata.

Indonesia adalah anggota pendiri gerakan non-blok, sekelompok negara yang secara resmi tidak bersekutu dengan blok besar mana pun selama Perang Dingin.

"Perjalanan (Jokowi) itu memiliki potensi bagi Indonesia untuk kembali ke posisi tradisionalnya yang sedikit lebih aktif, daripada yang selama ini lebih pasif, netral, tidak memihak,” kata Marty Natalegawa, mantan Menlu RI periode 2009 hingga 2014.

“Ada potensi bagi Indonesia untuk kembali ke orientasi tradisionalnya untuk mencoba membangun jembatan dan berusaha menjadi bagian dari solusi,” tambah dia.

https://www.kompas.com/global/read/2022/06/29/135500470/media-asing-soroti-aksi-jokowi-jadi-pemimpin-asia-pertama-kunjungi

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke