Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Isu Keretakan Hubungan Pangeran William dan Kate Middleton Dibantah Sumber Kerajaan

Dilansir Yahoo!News, Pangeran William sempat diisukan berselingkuh dengan "Rival Pedesaan" Kate Middleton, Rose Hanbury.

Kate juga disebut terlihat mengabaikan "sentuhan" William dalam sebuah acara. Hal ini lantas membuat hubungan mereka seolah retak.

Tapi, menurut sumber anonim yang dekat dengan kerajaan yang berbicara dengan Daily Mail, semua gosip tentang hubungan serta merta salah.

"Ini hanya gosip," kata satu orang dari lingkaran dekat William.

"Sejujurnya mereka tidak bisa lebih bahagia sebagai pasangan. Mereka sangat erat, tidak dapat dipisahkan," ujar sumber itu.

"Mereka menghabiskan seluruh waktu mereka bersama," tambah sumber lain yang mengenal mereka dengan baik.

"Mereka makan siang bersama setiap hari, mereka duduk dan menonton televisi bersama setiap malam. Mereka pergi keluar, tentu saja, tetapi mereka menghabiskan banyak waktu bersama dan menjalani kehidupan pernikahan itu sangat konvensional," tambahnya.

Sumber itu juga menyebut mereka bukan pasangan yang mencolok.

"Mereka berdua adalah orang-orang yang sangat terbuka dan menghabiskan setiap menit saat tidak bekerja dengan anak-anak mereka. Itulah yang benar-benar mereka pedulikan."

Meski begitu, William juga disebut cukup protektif terhadap Kate.

"William sangat sadar bahwa jika bukan karena dia, pria yang dia cintai, Catherine akan menjalani kehidupan yang baik di pedesaan dan membesarkan seorang anak dan keluarga jauh dari sorotan," ujarnya.

"Sekarang jauh lebih baik daripada sebelumnya, tetapi William masih sangat protektif terhadap istrinya. Cara dia melihatnya, sama pentingnya dengan institusi tempatnya bekerja," tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/06/21/111400170/isu-keretakan-hubungan-pangeran-william-dan-kate-middleton-dibantah

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke