Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Janji Putin jika Barat Cabut Sanksi terhadap Rusia

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan sebuah janji jika Barat mencabut sanksi terhadap Rusia.

Ketika melakukan panggilan dengan Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi pada Kamis (26/5/2022), Putin menyatakan komitmen siap membantu mengatasi krisis pangan apabila Barat mencabut sanksi atas Ukraina.

Dilansir dari AFP, dalam kesempatan itu, Putin berkata, Rusia siap memberikan "kontribusi signifikan" untuk mencegah krisis pangan yang mengancam.

Rusia seperti diketahui telah dihantam dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah Putin memerintahkan pasukan melakukan operasi militer khusus ke negara tetangga Ukraina pada 24 Februari.

Sanksi dan tindakan militer pun telah mengganggu pasokan pupuk, gandum, dan komoditas lainnya baik dari Rusia maupun Ukraina.

Kedua negara tercatat memproduksi 30 persen dari pasokan gandum dunia.

"Putin menekankan bahwa Federasi Rusia siap memberikan kontribusi yang signifikan untuk mengatasi krisis pangan melalui ekspor biji-bijian dan pupuk, dengan tunduk pada pencabutan pembatasan bermotif politik oleh Barat," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan setelah panggilan tersebut.

Kremlin menambahkan bahwa Putin juga berbicara tentang langkah-langkah yang diambil untuk memastikan keselamatan navigasi, termasuk pembukaan harian koridor kemanusiaan untuk keluarnya kapal sipil dari pelabuhan Azov dan Laut Hitam, yang dihalangi oleh pihak Ukraina.

Putin juga menggambarkan tuduhan "tidak berdasar" bahwa Rusia harus disalahkan atas masalah pasokan makanan di pasar global.

Sementara, Amerika Serikat (AS) mencemooh tawaran Putin.

"Sekarang mereka menggunakan alat ekonomi, sebagai senjata. Mereka mempersenjatai makanan. Mereka mempersenjatai bantuan ekonomi. Saya kira kita tidak perlu terkejut dengan itu, karena mereka telah mempersenjatai segalanya, termasuk kebohongan dan informasi," kata Juru bicara Pentagon John Kirby.

"Pemerintah sedang berdiskusi dengan mitra internasional dan sekutu kami tentang cara terbaik untuk mengatasi ini," ungkap dia.

Draghi mengatakan pada konferensi pers bahwa, tujuan dari panggilan telepon ini adalah untuk menanyakan apakah sesuatu dapat dilakukan untuk membuka blokir gandum yang sekarang ada di depot di Ukraina .

Dia menyarankan kolaborasi antara Rusia dan Ukraina untuk membuka blokir pelabuhan Laut Hitam untuk pengiriman gandum yang berisiko membusuk.

Draghi berharap kedua pihak dapat memastikan bahwa tidak ada bentrokan selama pengiriman gandum.

Dia mengatakan ada kesiapan untuk melanjutkan upaya ke arah tersebut di pihak Rusia.

Draghi pun menyampaikan rencana akan menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk melihat apakah ada kesiapan serupa.

"Tetapi, ketika ditanya apakah saya telah melihat secercah harapan untuk perdamaian, jawabannya tidak," kata PM Italia.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/27/123500370/janji-putin-jika-barat-cabut-sanksi-terhadap-rusia

Terkini Lainnya

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke