ISLAMABAD, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto-Zardari mengatakan bahwa setiap serangan terhadap China adalah serangan terhadap Pakistan.
Hal itu disampaikan Bilawal dalam jumpa pers bersama dengan Penasihat Negara China sekaligus Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Minggu (22/5/2022).
Bilawal dan Wang sebelumnya menggelar pembicaraan di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China, sebagaimana dilansir CGTN.
Peringatan itu disampaikan Bilawal pasca-ledakan di Universitas Karachi pada 26 April.
Serangan yang diklaim dilakukan oleh kelompok separatis Tentara Pembebasan Baloch tersebut menewaskan tiga guru berkewarganegaraan China dan seorang warga Pakistan.
Bilawal menegaskan kembali bahwa Pakistan akan melakukan yang terbaik untuk menyeret para pelaku ke pengadilan.
Dia menambahkan, negaranya juga akan menggagalkan segala upaya yang merusak kepentingan bersama Pakistan dan China.
Bilawal menambahkan, Pakistan telah meningkatkan berbagai langkah untuk memastikan keamanan warga negara China, institusi, dan proyek-proyek seperti Koridor Ekonomi China-Pakistan.
Sebelumnya, Tentara Pembebasan Baloch pada 27 April memperingatkan serangan yang lebih keras terhadap China, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
“Ratusan anggota Brigade Majeed Tentara Pembebasan Baloch, pria dan wanita yang sangat terlatih siap melakukan serangan mematikan di bagian mana pun di Balochistan dan Pakistan,” kata juru bicara kelompok itu, Jeeyand Baloch.
Jeeyand juga mengancam Beijing dengan serangan lebih keras, kecuali China menghentikan "proyek eksploitasi" dan "menduduki negara Pakistan".
Kelompok separatis tersebut kerap memfokuskan serangan terhadap proyek-proyek gas alam, infrastruktur, dan pasukan keamanan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok tersebut mulai menyerang proyek dan pekerja China.
https://www.kompas.com/global/read/2022/05/23/073100370/menlu-pakistan-setiap-serangan-terhadap-china-sama-saja-menyerang