WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mempertahankan 100.000 tentara yang telah ditempatkan di Eropa kedepannya, menghadapi ancaman dari Rusia utamanya ke Swedia dan Finlandia atau anggota NATO lain.
CNN mengutip beberapa pejabat AS mengatakan bahwa jumlah tersebut dapat meningkat, jika NATO melakukan lebih banyak latihan militer di kawasan itu.
AS juga dapat menambah pangkalan tambahan di Eropa jika lingkungan keamanan berubah, tambah para pejabat.
Rencana tersebut dalam pertimbangan setelah pertemuan para panglima militer NATO pada Kamis (18/5/2022) di Brussel.
Para pemimpin militer AS membuat rekomendasi untuk pertemuan menteri pertahanan NATO yang direncanakan pada Juni. Para pemimpin NATO termasuk Presiden Joe Biden akan bertemu di Madrid pada akhir bulan itu.
Tambahan pasukan sejak invasi Rusia
AS meningkatkan postur pasukannya secara keseluruhan di Eropa dari sekitar 60.000 tentara sebelum invasi Rusia ke Ukraina, menjadi sekitar 100.000 saat ini.
Itu adalah untuk kali pertama dalam sejarah NATO, Washington menyumbangkan ribuan tentara ke Pasukan Respon NATO, yang diaktifkan awal musim semi ini.
Tak hanya jumlah pasukan, peningkatan juga terjadi pada jumlah aset militer AS di negara-negara sepanjang sayap timur Eropa. Ini dimaksudkan untuk mendukung NATO dan untuk lebih menghalangi Rusia.
Rekomendasi-rekomendasi ini konsisten dengan apa yang telah dikatakan oleh para pemimpin tinggi militer kepada anggota parlemen AS.
Pada April, Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley mengatakan kepada anggota Kongres bahwa dia mendukung pembuatan pangkalan permanen AS di Eropa Timur, sebagai tanggapan atas serangan Rusia ke Ukraina.
Namun dia meyakini pasukan AS di Eropa bisa digilir. Dia tidak berpikir AS perlu menempatkan status pasukan permanen kepada mereka untuk menciptakan pencegah yang efektif.
Pentagon baru-baru ini juga mengumumkan pasukan pengganti untuk rotasi sementara di Eropa.
Sekitar 10.500 personel Angkatan Darat AS akan dikerahkan ke Eropa dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Mereka akan menggantikan pasukan yang sudah ada di sana pada 13 Mei.
Langkah tersebut menjadi tanda awal bahwa kehadiran AS yang meningkat di wilayah itu akan dipertahankan untuk beberapa waktu mendatang.
“Jika Rusia akan memindahkan persenjataan atau membuat ancaman serius untuk mendekatkan persenjataan, postur kekuatan mungkin harus diperhitungkan kembali,” kata para pejabat sebagaimana dilansir CNN pada Jumat (20/5/2022).
Perubahan postur kekuatan
Sementara itu, Swedia dan Finlandia telah menyatakan keprihatinan tentang keamanan mereka, setelah mengajukan aplikasi keanggotaan NATO.
Kedua “Negara Nordik” itu telah meminta sekutu aliansi keamanan tersebut untuk memberikan dukungan keamanan tambahan, sementara proses keanggotaannya berjalan.
Beberapa negara-negara aliansi itu telah setuju memberikan dukungan tambahan kepada kedua negara,” menurut Ketua Komite Militer NATO Laksamana Robert Bauer pada Kamis (18/5/2022).
Sebagian besar anggota NATO menyambut baik lamaran Finlandia dan Swedia untuk bergabung tetapi Turki telah mengajukan keberatan.
NATO dan para pemimpin AS juga mengisyaratkan perubahan yang lebih permanen dalam postur pasukan Eropa, dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.
Rencana itu kemungkinan akan diumumkan pada KTT NATO di Madrid bulan depan. Itu bisa memperkuat tingkat keamanan keberadaan 100.000 pasukan AS di Eropa untuk beberapa waktu mendatang.
Pada April, Austin mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa perang di Ukraina dan tindakan Putin akan mengubah jejak militer AS di Eropa.
“Agresi yang melanggar hukum dan tidak beralasan oleh Putin ini memiliki efek mengubah arsitektur keamanan di kawasan itu untuk beberapa waktu ke depan,” kata Austin.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga mengisyaratkan pengumuman tentang perubahan yang lebih permanen dalam postur militer NATO, khususnya di Eropa Timur pada akhir pertemuan menteri luar negeri informal NATO di Berlin, Jerman pada 15 Mei.
“NATO akan merilis Konsep Strategis baru yang menguraikan bagaimana Aliansi akan mempertahankan dan memperkuat keamanan transatlantik dalam menghadapi agresi Presiden Putin, serta ancaman lain yang muncul,” kata dia.
Sementara Stoltenberg mengatakan aliansi itu akan "membuat keputusan penting untuk memperkuat pencegahan dan pertahanan NATO untuk mencerminkan realitas keamanan baru di Eropa," selama pertemuan puncak di Madrid bulan depan.
https://www.kompas.com/global/read/2022/05/21/190000070/as-akan-pertahankan-100.000-tentara-di-eropa-untuk-hadapi-ancaman-rusia