Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karena PR, Siswa di Malaysia Ini Dihukum Putari Lapangan 30 Kali Pakai Masker, Berujung Dibawa ke ICU

Hukuman itu adalah hukuman kolektif karena sekelompok siswa di kelas tidak menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) mereka.

Akibat hukuman lari tersebut, gadis itu menderita palpitasi.

China Press melaporkan bahwa insiden itu terjadi di Sekolah Menengah Foon Yew di Kulai, Johor, Malaysia pada Rabu (11/5/2022).

Gadis itu menjadi tidak sehat setelah menjalankan 15 putaran, dan menyelesaikan sisa hukuman dengan berjalan di putaran yang tersisa.

Detak jantungnya dilaporkan meningkat menjadi 200 denyut per menit ketika dia sampai di rumah.

Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan mengalami syok untuk sementara waktu.

Foto gadis yang dirawat di RS diunggah secara online

Dikutip dari Mothership, Kamis (19/5/2022), masalah ini terungkap setelah ibu dari remaja berusia 15 tahun itu mengunggah di Facebook foto putrinya berbaring di ranjang RS dan bercerita apa yang terjadi.

Posting itu beredar luas, dengan guru dan sekolah akhirnya dihujat oleh netizen.

Perdebatan tentang hukuman fisik pun terjadi.

Posting tersebut sempat dihapus, tetapi dipasang lagi.

Ibu gadis itu mengeklaim sekolah menolaknya ketika dia ingin mengatasi insiden itu setelah beberapa hari berlalu.

Dia mengatakan permintaannya untuk menemui kepala sekolah ditolak ketika dia mengunjungi sekolah.

"Mereka memberi tahu saya bahwa masalah telah diselesaikan dan penggunaan masker tidak diberlakukan selama aktivitas fisik," katanya.

Namun, sang ibu mengungkapkan bahwa dia diberitahu oleh putrinya bahwa guru telah meminta siswa sekelas untuk memakai masker bahkan saat berolahraga, kecuali jika mereka merasa tidak sehat.

Dia bertanya dalam postingannya, "Jika putri saya berbohong, lalu mengapa seluruh kelas memakai masker wajah mereka saat berlari?".

Sang ibu juga mengatakan tidak adil jika putrinya dihukum ketika bukan dia yang tidak menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Sang ibu menulis bahwa dia mengunggah kisah yang dialami putrinya tersebut secara online setelah merasa sekolah meremehkannya.

Kepala sekolah kemudian menelepon untuk meminta maaf, tulisnya.

Bibi gadis itu juga menulis di Facebook untuk menjelaskan bahwa keponakannya berlari 15 putaran sebelum dia mulai merasa tidak nyaman.

Sang guru kemudian mengizinkan gadis itu untuk menyelesaikan hukumannya dengan berjalan kaki.

Kepala Sekolah meminta maaf

Orang tua gadis itu kemudian diundang ke sekolah pada Rabu (18/5/2022), setelah insiden itu viral.

Kepala sekolah dan guru yang terlibat secara resmi meminta maaf.

Ibu gadis itu mengatakan dalam posting terbarunya bahwa mereka tidak akan lagi memperpanjang masalah itu.

Kepala sekolah, Ng Fui Choo, mengatakan kepada China Press bahwa guru olahraga telah melakukan kesalahan dan orang tua gadis itu telah menerima permintaan maaf dari guru tersebut.

Kepala sekolah juga mengatakan kepada surat kabar China bahwa sekolah dapat membiarkan gadis itu menggunakan lift setelah orang tua menyerahkan surat resmi mengenai kondisi kesehatan putri mereka.

Gadis itu akan dianggap tidak layak untuk mengikuti latihan intensif dengan surat ini sebagai bukti, dan akan diberitahukan kepada pada guru agar mereka dapat memantau kesehatan siswa.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/20/102900570/karena-pr-siswa-di-malaysia-ini-dihukum-putari-lapangan-30-kali-pakai

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke