Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

WHO: Wabah Covid-19 di Korea Utara Ciptakan Risiko Kemunculan Varian Baru

JENEWA, KOMPAS.com - Seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (17/5/2022), bahwa tingkat penularan virus corona yang tinggi di antara orang yang tidak divaksinasi, seperti di Korea Utara, menciptakan risiko kemunculan varian baru yang lebih tinggi.

Korea Utara diketahui sedang bergulat dengan wabah Covid-19 pertama yang diakui.

Wabah ini telah memicu kekhawatiran atas krisis besar karena kurangnya vaksin dan infrastruktur medis di negara itu.

"Tentu saja mengkhawatirkan jika negara-negara tidak menggunakan alat yang sekarang tersedia," kata Direktur Kedaruratan WHO Mike Ryan dalam menanggapi pertanyaan tentang wabah Covid-19 di Korea Utara.

"WHO telah berulang kali mengatakan bahwa di mana Anda memiliki penularan yang tidak terkendali, selalu ada risiko yang lebih tinggi untuk varian baru muncul," terang dia, dilansir dari Reuters.

Pada konferensi pers yang sama, Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan, bahwa dirinya sangat prihatin tentang penyebaran virus di antara populasi yang tidak divaksinasi dengan banyak kondisi mendasar.

WHO sebelumnya mengatakan Korea Utara belum memberi tahu secara resmi tentang wabah yang jelas-jelas melanggar kewajiban hukum negara itu di bawah Peraturan Kesehatan Internasional WHO.

Ditanya tentang bagaimana tanggapan WHO, Ryan mengatakan bahwa badan tersebut siap membantu.

Tetapi, dia menjelaskan, WHO tidak memiliki kekuatan untuk campur tangan di negara yang berdaulat.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un geram dengan tanggapan pandemi Korea Utara dan memerintahkan tentara untuk membantu mendistribusikan obat-obatan, kata media pemerintah pada Senin (16/5/2022).

Kasus Covid-19 di Korea Utara dilaporkan telah merenggut 50 nyawa dan lebih dari satu juta orang sakit demam, sejak kasusnya kali pertama dilaporkan pekan lalu.

Wabah terus merebak meskipun Kim Jong Un memerintahkan lockdown nasional dalam upaya memperlambat penyebaran penyakit di populasi yang tidak divaksinasi.

Sebagai tanda betapa seriusnya situasi, Kim Jong Un mengkritik keras pejabat kesehatan atas yang disebutnya kegagalan pencegahan epidemi-khususnya kegagalan menjaga apotek tetap buka 24/7 untuk mendistribusikan obat-obatan.

Dia memerintahkan tentara untuk mulai menstabilkan pasokan obat-obatan di Pyongyang dengan cepat, lokasi Omicron terdeteksi pekan lalu dalam kasus Covid-19 pertama yang dilaporkan Korea Utara.

Kegagalan mendistribusikan obat-obatan dengan benar adalah "karena pejabat Kabinet dan sektor kesehatan masyarakat yang bertanggung jawab atas pasokan belum bekerja keras, tidak mengenali dengan benar krisis saat ini," lapor media pemerintah KCNA mengutip Kim Jong Un.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/18/085800170/-who--wabah-covid-19-di-korea-utara-ciptakan-risiko-kemunculan-varian

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke