Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerugian dan Dilema Iklan: Di Balik Pembelian Twitter oleh Elon Musk

Platform yang berbasis di San Francisco ini memang telah berjuang menghasilkan jenis pendapatan seperti rekan-rekan media sosialnya, misal Facebook atau TikTok.

Sejak didirikan pada Maret 2006, Twitter telah mengumpulkan 217 juta pengguna aktif harian, lebih dari 80 persen di antaranya di luar Amerika Serikat.

Tapi dilansir AFP, Twitter tidak merasakan keuntungan sampai akhir 2017, dan tahun berikutnya jadi semacam "kegelapan finansial".

Twitter melaporkan kerugian 221 juta dollar AS tahun lalu.

CEO Twitter saat itu Jack Dorsey telah dikritik legislator AS karena jauh dikalahkan oleh rekan-rekannya dalam hal keuntungan dan nilai saham.

Tantangan yang telah mengganggu Twitter sejak awal adalah bagaimana menyisipkan iklan atau taktik menghasilkan uang lainnya ke dalam aliran posting real-time pengguna tanpa merusak pengalaman yang disukai pengguna.

Sifat tweet yang cepat berarti bahwa pesan pemasaran dalam posting mungkin tidak menghabiskan banyak engagement dalam sorotan untuk dilihat pengguna.

Investor pada dasarnya menghindari saham Twitter, yang sebelum tawaran pengambilalihan Musk yang diluncurkan tiga minggu lalu.

Ini bernilai 12 persen lebih rendah dari harga saat saham perusahaan pertama kali go public lebih dari delapan tahun lalu.

Twitter tahun lalu memperkenalkan konten berlangganan "Blue", yang menawarkan fitur eksklusif.

Musk telah menjelaskan bahwa dia adalah penggemar model semacam itu di platform.

Tapi menurut analis Hargreaves Lansdown Susannah Streeter, ada risiko jika Musk mengikuti sumpahnya untuk membiarkan orang mengatakan apa pun yang mereka inginkan di Twitter.

Pengguna moderat tidak akan mau membayar langganan untuk berada di platform.

Sebagai perusahaan swasta, Twitter akan bebas melakukan perubahan yang mungkin mengganggu pemegang saham atau membutuhkan waktu lebih lama dari yang mereka inginkan untuk dilunasi.

Musk dan mitranya yang membeli Twitter akan dapat lebih fokus pada sisi keuangan bisnis, dan tidak mengkhawatirkan masalah seperti keragaman yang mungkin penting bagi pemegang saham di perusahaan publik.

Meskipun ada pembicaraan untuk membuat perangkat lunak yang bisa menjalankan Twitter lebih transparan, pihak bisnis harus mengungkapkan lebih sedikit kepada publik.

Musk bisa mengabaikan kekhawatiran tentang lingkungan, keragaman, atau kebenaran politik

"Dia bisa menjalankan Twitter dengan cara yang menurutnya terbaik," kata William Lee dari Milken Institute kepada AFP.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/26/160000970/kerugian-dan-dilema-iklan--di-balik-pembelian-twitter-oleh-elon-musk

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke