Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rudal S-300, Sistem Pertahanan Udara Terkuat Ukraina Saat Ini, Seperti Apa Kemampuannya?

BRATISLAVA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger mengatakan negaranya telah memberikan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina untuk membantunya bertahan dari serangan Rusia.

Dalam sebuah unggah di Facebook pada Jumat (8/4/2022), Heger mengatakan sumbangan sistem pertahanan anti-pesawat buatan Soviet itu tidak berarti bahwa Uni Eropa dan anggota NATO bergabung dalam konflik dengan Rusia, yang menginvasi negara tetangga Ukraina pada 24 Februari.

“Saya dapat mengonfirmasi bahwa Republik Slovakia telah menyumbangkan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina, mengikuti permintaan bantuan Ukraina,” tulis Heger sebagaimana dilansir Al Jazeera.

“Sumbangan sistem tidak berarti bahwa Republik Slovakia telah menjadi bagian dari konflik bersenjata di Ukraina,” tambahnya.

Ukraina telah mengimbau negara-negara Barat untuk bantuan militer, termasuk peralatan pertahanan udara, untuk membantu mengusir serangan militer Rusia.

Pada Jumat (8/4/2022), Amerika Serikat (AS) mengatakan akan mengirim sistem senjata baru ke Ukraina, setelah pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels setuju untuk mempercepat pengiriman senjata sebagai tanggapan atas invasi Rusia.

Didesak oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba untuk mengakhiri penundaan yang didorong oleh birokrasi, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan AS dan 30 negara lainnya mengirim senjata ke Ukraina dan bahwa prosesnya akan diintensifkan.

Blinken menambahkan AS telah setuju mengirim sistem anti-pesawat ke Kyiv, senjata anti-tank dan kendaraan lapis baja.

Pekan lalu, pejabat Pentagon mengatakan tidak semua persenjataan yang dijanjikan Presiden Joe Biden ke Ukraina pada pertengahan Maret, termasuk S-300, telah dikirimkan.

Celeste Wallander, asisten menteri pertahanan untuk urusan keamanan internasional, mengatakan pada sidang kongres: “Kami fokus untuk mendapatkan negara-negara yang memiliki sistem warisan Soviet termasuk sistem S-300, yang memiliki suku cadang, rudal, dan berbagai bagian dari sistem S-300 itu, yang bersedia mengirimkannya ke Ukraina.”

Pada Jumat (8/4/2022), Biden mengatakan pemerintahannya setuju "memposisikan ulang sistem rudal Patriot AS ke Slovakia" untuk memungkinkan transfer S-300 pemerintah Slovakia ke Ukraina.

“Untuk memungkinkan transfer ini dan memastikan keamanan Slovakia yang berkelanjutan, Amerika Serikat akan memposisikan ulang sistem rudal Patriot AS ke Slovakia,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

“Ketika militer Rusia memposisikan ulang untuk fase berikutnya dari perang ini, saya telah mengarahkan pemerintahan saya untuk terus berupaya mengidentifikasi dan memberikan kepada militer Ukraina kemampuan senjata canggih yang dibutuhkan untuk mempertahankan negaranya.”

Pada Maret, Slovakia mengatakan akan memberikan sistem pertahanan ke Ukraina hanya dengan syarat menerima pengganti untuk menghindari celah keamanan NATO.

Heger mengatakan Slovakia memberikan rudal S-300 “ke Ukraina dan warganya yang tidak bersalah, percaya bahwa sistem ini akan membantu menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin orang Ukraina yang tidak bersalah.”

Kekuatan rudal S-330

Dilansir dari Daily Mail menurut sumber militer, sistem pertahanan udara S-300 adalah buatan Soviet/Rusia, yang seperti sistem Patriot buatan AS, adalah unit peluncur radar dan rudal berbasis darat.

Senjata yang sepenuhnya otomatis ini dapat mendeteksi, melacak, dan menembak di beberapa ancaman udara yang masuk pada jarak jauh.

Ukraina sudah tahu cara mengoperasikan S-300, dan Amerika Serikat serta sejumlah negara NATO memiliki sistem atau komponen untuk mereka suplai ke Ukraina.

S-300 adalah salah satu senjata paling berbahaya dan mematikan di gudang senjata Ukraina saat ini.

Itu bekerja melalui sistem radar pengawasan jarak jauh yang melacak objek pada jarak 300 km dan menyampaikan informasi ke kendaraan komando yang memilih target.

Dalam waktu lima menit setelah berhenti, kendaraan peluncuran terpisah dapat disiapkan untuk meluncurkan hingga 12 rudal secara bersamaan, untuk enam target.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/09/143100770/rudal-s-300-sistem-pertahanan-udara-terkuat-ukraina-saat-ini-seperti-apa

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke