Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Presiden Malawi Pecat Seluruh Kabinetnya karena Korupsi

"Saya telah membubarkan seluruh kabinet saya secepatnya, dan semua tugas kabinet kembali ke kantor saya sampai saya mengumumkan kabinet yang disusun ulang dalam dua hari," kata Chakwera dalam pidato nasional, dikutip dari AFP.

Dia menambahkan, kabinet yang disusun ulang tidak akan memasukkan Menteri Pertanahan Kezzie Msukwa yang ditangkap bulan lalu karena kasus suap.

"Ini untuk memungkinkan dia menjawab tuduhan korupsi yang dihadapi di pengadilan dan membersihkan namanya di sana," ujar Chakwera.

Keputusan itu dijatuhkan setelah pertemuan minggu lalu dengan dua kelompok berpengaruh, Konferensi Waligereja Malawi dan Komite Urusan Masyarakat, yang terdiri dari kelompok-kelompok gereja yang bertindak sebagai pengawas pemerintah.

Kedua kelompok menyatakan keprihatinan atas keragu-raguan presiden dalam memerangi korupsi.

ECM, majelis uskup Katolik Malawi, mengatakan bahwa pihak berwenang harus memastikan tidak seorang pun ditekan, diintimidasi, atau dipengaruhi dalam menegakkan keadilan.

"Jangan ada tersangka, betapapun kuat, kaya atau siapa koneksi mereka, dilindungi atau dilindungi," kata para uskup.

Chakwera memenangkan pemilihan 2020 dengan mengampanyekan janji-janji memerangi korupsi di negara miskin Afrika selatan itu.

Penangkapan menteri pertanahan adalah skandal korupsi kedua yang terkuak dalam waktu kurang dari sebulan.

Sebelumnya pada Desember, penyelidikan korupsi berujung penangkapan mantan menteri keuangan Malawi dan mantan gubernur bank sentral atas tuduhan memanipulasi rekening untuk mendapatkan pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF).

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/25/130200570/presiden-malawi-pecat-seluruh-kabinetnya-karena-korupsi

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke