Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Ungkap Bukti Adanya Air di Bulan

BEIJING, KOMPAS.com – Sejumlah ilmuwan di China mengungkapkan adanya air di Bulan.

Adanya air di Bulan tersebut diidentifikasi oleh wahana penjelajah Chang'e-5 yang pertama kali mendarat pada 2020 untuk mempelajari permukaan Bulan.

Chang'e-5 mengirim kembali data yang, setelah analisis, tampaknya menunjukkan tanda-tanda air di dalam batu bulan.

Melansir Metro, Selasa (11/1/2022), para ilmuwan awalnya berkeyakinan bahwa permukaan bulan benar-benar kering.

Tetapi dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan telah menemukan semakin banyak bukti keberadaan air di Bulan.

Chang'e-5 menggunakan instrumen on-board untuk menembakkan cahaya ke bebatuan dan mengukur apa yang disebut spectral reflectance.

Cahaya yang dipantulkan menunjukkan adanya molekul oksigen dan hidrogen. Air terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.

Banyak pengamatan orbit dan pengukuran sampel yang diselesaikan dalam 10 tahun terakhir telah menunjukkan kemungkinan adanya air di batuan Bulan.

Namun, belum ada pengukuran yang dilakukan di permukaan Bulan itu sendiri untuk menentukan dari dekat, apakah benar-benar ada air di bebatuan, hingga Chang'e-5 melakukannya.

“Ini seperti 'perjalanan lapangan' di Bulan, kesempatan pertama untuk mendeteksi tanda-tanda air dari jarak dekat dan resolusi tinggi di permukaan bulan,” kata Lin Honglei dari Institut Geologi dan Geofisika di Akademi Ilmu Pengetahuan China.

Menemukan air di Bulan bisa menjadi penting untuk misi luar angkasa di masa depan.

Ada kemungkinan bahwa satelit Bumi tersebut dapat bertindak sebagai pos untuk misi jarak jauh ke Mars atau lebih jauh ke tata surya.

Air juga sangat penting untuk eksplorasi luar angkasa. Ini dapat diubah menjadi oksigen bagi astronot untuk bernapas atau diminum.

Tapi massa air berat sehingga mahal untuk diluncurkan dari permukaan bumi.

“Setiap kali kami tidak perlu membawa air untuk perjalanan kami, kami memiliki kesempatan untuk membawa barang-barang berguna lainnya bersama kami,” jelas Jacob Bleacher, kepala ilmuwan eksplorasi untuk direktorat misi eksplorasi dan operasi manusia NASA.

“Dapat menggunakan air yang sudah ada di bulan akan sangat membantu kami dalam menjelajahi Bulan,” tutur Bleacher.

Penelitian adanya air di Bulan oleh peneliti China tersebut diterbitkan dalam jurnal ilmiah Science Advances.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/12/130100270/china-ungkap-bukti-adanya-air-di-bulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke