Para netizen Twitter lokal mengancam akan memboikot, karena KFC tidak mau menggunakan kentang lokal.
"Kalian sangat menyukai kentang kami, dan kami kehabisan. Maaf!" tulis KFC mengakui Twitter minggu ini, seraya menawarkan pelanggannya berbagai alternatif.
“Ini ada hubungannya dengan keterlambatan jalur pelayaran karena situasi Covid,” katanya kepada kantor berita lokal Business Daily yang dikutip AFP, Rabu (5/1/2022).
Dia melanjutkan, KFC berharap mengatasi kekurangan tersebut dengan kedatangan satu kontainer penuh kentang minggu ini.
Namun, pengakuannya bahwa KFC tidak mengambil kentang dari petani lokal memicu kecaman netizen Kenya di Twitter.
"Semua pemasok harus melalui proses persetujuan jaminan kualitas global dan kami tidak dapat melewatinya bahkan jika kami kehabisan, untuk memastikan bahwa makanan kami aman untuk dikonsumsi oleh pelanggan," kata Theunissen.
Dengan berita ini datang saat musim panen kentang di Kenya, banyak yang menggunakan media sosial untuk menghasut orang-orang menghina raksasa makanan cepat saji itu, dan tagar #BoycottKFC menjadi tren di Twitter.
"Jika Anda orang Kenya sejati, Anda tidak boleh makan kentang yang disiapkan oleh KFC! Makan kentang di tempat lain," kicau salah seorang warganet.
KFC memasuki pasar Kenya pada 2011 dan memiliki 35 gerai di seluruh wilayah Afrika Timur.
Kenya menanam lebih dari 60 varietas kentang yang berbeda, dan para petani saat ini berurusan dengan kelebihan stok.
KFC pada Selasa (4/1/2022) mencoba menenangkan situasi dengan mengatakan, mereka sudah memulai rencana membeli kentang dari petani Kenya, menambahkan itu sudah dilakukan dengan bahan-bahan makanan lain seperti unggas, sayuran, tepung, dan es krim.
Para kompetitor KFC dengan cepat memanfaatkan kesalahan itu untuk mempromosikan kentang mereka sendiri.
Burger King menulis di media sosialnya, "Kami memiliki cukup kentang goreng untuk semua orang."
https://www.kompas.com/global/read/2022/01/06/133200770/kfc-kenya-kehabisan-kentang-goreng-dan-tak-mau-beli-dari-petani-lokal