Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KALEIDOSKOP INTERNASIONAL NOVEMBER 2021: Kemunculan Omicron | COP26

KOMPAS.com – Pada November 2021, diadakan pertemuan tingkat tinggi yang membahas iklim yang bernama COP26.

COP26 dianggap penting untuk menarik komitmen negara-negara dunia guna mengatasi perubahan iklim dan mencegah kenaikan suhu bumi.

Selain itu, konser Travis Scott dalam festival musik Astroworld di Texas, AS, berubah menjadi petaka karena beberapa orang tewas.

Di penghujung November, dunia digemparkan dengan kemunculan varian Omicron saat WHO mengumumkan varian baru Covid-19 tersebut.

Berikut rangkuman kaleidoskop internasional November 2021.

Sejumlah pemimpin dunia menghadiri KTT yang membahas perubahan iklim, COP26, di Glasgow, Skotlandia, mulai 31 Oktober hingga 12 November.

COP26 adalah konferensi terkait iklim terbesar dan terpenting di planet ini sebagaimana dilansir dari situs web PBB.

Perubahan iklim telah berubah menjadi darurat global yang mengancam banyak jiwa dalam tiga dekade terakhir.

Meskipun ada komitmen baru yang dibuat oleh negara-negara menjelang COP26, beberapa peneliti memprediksi kenaikan suhu global akan naik 2,7 derajat Celsius pada abad ini.

Kenaikan suhu sebesar itu pada akhir abad ini akan menyebabkan kerusakan yang sangat masif di muka bumi dan mengakibatkan banyak bencana alam.

Namun, hasil COP26 rupanya membuat banyak kalangan kecewa. Tetapi pada saat yang sama diapresiasi.

Proses yang diikuti hampir 200 negara itu menghasilkan tiga naskah penting.

Meski ada kekecewaan, banyak pihak mengapresiasi sejumlah kemajuan yang ada di COP26.

Di antaranya pembaruan pada Persetujuan Paris terkait Target Kontribusi Nasional (NDC) penurunan emisi dan pasar karbon.

Persetujuan pada Pasal 6, berarti kini negara punya mekanisme yang lebih jelas tentang pasar karbon untuk transfer penurunan emisi.

Sejumlah masalah masih tersisa untuk dirundingkan pada COP27 yang rencananya akan diadakan di Mesir.

Salah satu hal yang belum mencapai kesepakatan adalah Kerangka Pelaporan (CTF) NDC.

Konser Travis Scott dalam Astroworld di Texas, AS pada 5 November setempat berubah menjadi petaka.

Sedikitnya 10 orang tewas dan beberapa korban lainnya luka-luka, akibat kekacauan di festival musik Astroworld.

Petaka dalam Astroworld dimulai sekitar pukul 21.00 waktu setempat ketika kerumunan mulai berbondong-bondong menuju depan panggung ketika Travis Scott tampil.

"Begitu (Scott) dimulai, semuanya menjadi kacau," kata penonton konser Alexis Guavin. Banyak penonton yang terjepit, ada juga yang pingsan dan berteriak ketakutan.

Beberapa mulai berteriak minta tolong dan khawatir dengan keselamatannya namun kondisi terus memburuk.

Selain itu menelan korban nyawa, lebih dari 300 penonton dirawat di rumah sakit darurat yang didirikan dekat dekat lokasi acara.

Alasannya beragam, ada yang mengalami serangan jantung, sesak napas dan berbagai kondisi medis lainnya.

Penyelenggara Festival Astrowold dikritik karena insiden maut itu dianggap sebenarnya bisa dicegah.

Selain itu, Travis Scott juga dihujat warganet, khususnya setelah ia dituding menolak bersikap kooperatif.

Dalam rekaman video yang tersebar, ia enggan menghentikan konsernya meski penonton sudah berteriak minta tolong.

Ketika ada salah satu penonton pria yang naik ke panggung untuk memintanya berhenti, kekasih Kyle Jenner itu menolak untuk berhenti.

Kini, Travis Scott menghadapi lebih dari 140 tuntutan hukum akibat tragedi yang menewaskan 10 orang tersebut.

Namun, Travis Scott membantah sejumlah tuduhan dalam tuntutan hukum yang diajukan terhadapnya mengenai tragedi Astroworld.

Pada 26 November, dunia gempar setelah WHO mengumumkan kemunculan varian baru Covid-19 yang dinamakan Omicron. Varian tersebut pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

Omicron juga langsung dikategorikan variant of concern oleh WHO sehingga menarik perhatian publik. Varian B.1.1.529 tersebut dikatakan jauh lebih menular dibandingkan varian-varian sebelumnya.

Varian Omicron juga membuat masyarakat dan peneliti khawatir karena mampu menyebarkan virus lebih cepat atau bahkan kebal terhadap antibodi dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya.

Dokter Afrika Selatan yang pertama memperingatkan tentang Covid-19 varian Omicron, menyebut gejalanya tidak biasa tetapi ringan pada pasien yang sehat.

Meski begitu, dia khawatir varian baru virus corona ini dapat menyebabkan komplikasi pada orang tua dan orang yang belum divaksinasi.

Dokter tersebut bernama Angelique Coetzee, yang sudah praktik selama 30 tahun dan mengepalai Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA).

Sejak saat itu, satu demi satu negara menerapkan pembatasan penerbangan, terutama kedatangan dari kawasan Afrika sebelah selatan.

Namun, varian Omicron tetap saja menyebar dan satu per satu negara mulai melaporkan kasus varian Omicron.

Lonjakan Covid-19 terbaru di Eropa dan AS dikatakan dipicu oleh varian Omicron. Mereka lantas menggenjot vaksinasi dosis ketiga.

Sampai saat ini pun, dunia masih mewaspadai penyebaran Omicron yang telah terdeteksi di hampir 100 negara di dunia.

https://www.kompas.com/global/read/2021/12/31/170100970/kaleidoskop-internasional-november-2021-kemunculan-omicron-cop26

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke