SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan telah "secara efektif" setuju dengan Amerika Serikat (AS) pada rancangan naskah yang menyatakan berakhirnya Perang Korea, menurut Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong, seperti yang dilaporkan oleh Kantor Berita Korea Selatan Yonhap pada Rabu (29/12/2021).
Berbicara pada konferensi pers, Chung mengatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menegaskan kembali kemajuan tersebut. Dia mengatakan bahwa kedua belah pihak telah "secara efektif mencapai kesepakatan" mengenai rancangan tersebut.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan AS "tidak memiliki niat bermusuhan" terhadap Korea Utara, dan siap untuk bertemu "tanpa prasyarat."
"Kami berharap DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) akan merespon positif penjangkauan kami. Kami terus berkonsultasi erat dengan Republik Korea, Jepang, dan sekutu dan mitra lainnya tentang cara terbaik untuk melibatkan DPRK," kata juru bicara itu.
Rancangan tersebut bertujuan untuk mengakhiri Perang Korea, yang pecah pada 25 Juni 1950, ketika pasukan Korea Utara menyerbu melintasi paralel ke-38 yang memisahkan Korea Utara dan Selatan.
AS memasok sekitar 90 persen tentara yang dikirim untuk membantu Korea Selatan, menghabiskan sekitar 67 miliar dollar AS (Rp 955 trliiun) untuk perang.
Gencatan senjata yang ditandatangani pada 27 Juli 1953, menghentikan konflik, tetapi perang tidak pernah secara resmi berakhir karena tidak ada perjanjian damai.
Pada September, Wakil Menteri Korea Utara Ri Thae Song mengatakan seruan Korea Selatan untuk menyatakan diakhirinya Perang Korea adalah "prematur", karena "kebijakan bermusuhan AS" terhadap Pyongyang.
https://www.kompas.com/global/read/2021/12/30/145700870/korea-selatan-dan-as-sepakati-rancangan-naskah-untuk-mengakhiri-perang