Kanselir Jerman Angela Merkel dan Kanselir yang ditunjuk, Olaf Scholz, dengan para pemimpin negara bagian menyetujui langkah-langkah baru untuk menekan lonjakan dramatis kasus harian virus corona.
Setiap orang yang tidak divaksinasi akan dilarang mengunjungi beberapa tempat, kecuali toko kebutuhan pangan dan apotek.
Peraturan baru dari pemerintah Jerman
Para pemimpin federal dan negara bagian menyetujui hal-hal berikut:
Dengan varian Omicron yang meningkatkan kekhawatiran akan memburuknya situasi kritis di Jerman, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, jika saat ini "Situasinya sangat serius. Jumlah yang terinfeksi berada pada tingkat yang terlalu tinggi,”
Merkel akan meminta komite etika untuk merancang undang-undang vaksinasi wajib, di mana hal ini sempat menjadi perdebatan dengan Bundestag sejak awal tahun baru.
Scholz yang akan dikukuhkan sebagai kanselir baru Jerman pada pekan depan mengatakan, bahwa vaksinasi adalah, "Bagaimana kita keluar dari krisis ini,” dan "Jika kita memiliki tingkat vaksinasi yang lebih tinggi, kita tidak akan membahasnya sekarang,”
Saat ini, tingkat vaksinasi di Jerman tidak sampai 69 persen dari jumlah penduduk dan menjadi salah satu tingkat vaksinasi terendah di Eropa Barat.
Ahli virologi mengatakan sebagian besar lonjakan kasus corona disebabkan resistensi vaksin dan skeptisme oleh sebagain besar masyarakat.
Bagaimana situasi pandemi di Jerman?
Tercatat, jumlah orang yang terinfeksi corona saat ini jauh lebih tinggi, sebanyak 74.000 kasus baru pada Kamis (2/12/2021), sedangkan angka kematian jauh lebih rendah dibanding puncak musim dingin tahun lalu.
Kekhawatiran atas varian Omicron baru menjadi perhatian serius saat ini, setelah Jerman mengonfirmasi adanya beberapa kasus. Para ilmuwan sedang bekerja untuk mengumpulkan data tentang bagaimana penularannya dan seberapa efektif vaksin melawannya.
Namun, ada tanda-tanda penularan bisa ditangani di Jerman karena tingkat kejadian selama tujuh hari di antara 100.00 penduduk mengalami tren penurunan selama tiga hari berturut-turut, di mana berdasarkan data terakhir Kamis (2/12/2021) menjadi 439,2 kasus.
https://www.kompas.com/global/read/2021/12/05/234500970/cegah-varian-omicron-jerman-batasi-mobilitas-warga-yang-belum-vaksin